Kampanye Penurunan Stunting di Sinabun, Kariyasa Adnyana: Jika Zero, Jadi Nilai Jual Pariwisata

IMG-20220821-WA0022
Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana bersama mahasiswa Unud di sela Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Minggu (21/8).

SINGARAJA,DiariBali.com-
Kampanye percepatan penurunan stunting di Wilayah Khusus Provinsi Bali berlanjut di Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Minggu (21/8), bertempat di Balai Desa Sinabun. Suksesnya penurunan angka stunting di Pulau Dewata akan menjadi citra baik Bali selain indan dan kaya adat, tradisi dan budaya, Bali juga daerah sehat, aman untuk dikunjungi.

Perbekel Desa Sinabun Nyoman Sumenada menjelaskan, wilayahnya dihuni 5000 lebih jiwa dengan 1800 kepala keluarga (KK). Dengan wilayah yang cukup luas, kesehatan masyarakat Sinabun sangat terjaga melalui program-program unggulan di bidang kesehatan.

Di hadapan Anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, DPRD Provinsi Bali Kusuma Putra, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, dirinya meminta adanya penyederhanaan sistem layanan admistrasi di rumah sakit saat warganya membutuhkan pelayanan.

I Ketut Kariyasa Adnyana mengingatkan, Bali yang wilayahnya kecil dengan karakter kepercayaan homogen, semestinya tidak sulit mengentaskan stunting. Terlebih Bali sebagai tujuan pariwisata dunia harus didukung isu kesehatan yang bagus.

“Artinya kalau stunting di Bali kecil atau bahkan zero, itu kan menjadi nilai jual untuk pariwisata, bahwa Bali itu pulau sehat. Wisatawan pun semakin nyaman,” ujar dia.

Tidak berhenti sampai di sini, Kariyasa berencana mengajak Wabup Sutjidra berkeliling melihat situasi kesehatan masyarakat Buleleng dalam kapasitasnya sebagai praktisi kesehatan. Sebab, dalam hitungan hari, Sutjidra mengakhiri pengabdiannya sebagai Wakil Bupati Buleleng.

BACA JUGA:  PLN Berbagi Kebahagiaan, Sasar Penyandang Disabilitas hingga Yatim Piatu

Dalam kesempatan tersebut, Kariyasa salah satu putra terbaik Buleleng ini menyumbangkan puluhan kardus makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, serta membagikan berbagai hadiah menarik untuk warga Sinabun.

Dalam kesempatan sama Gede Supriatna, selaku wakil rakyat Bumi Panji Sakti mengaku sudah mendiskusikan persoalan tersebut dan mencarikan solusinya bersama perbekel.

Supriatna mengajak masyarakat Sinabun menyukseskan Program Indonesia Emas 2045 dengan meminimalisir prevalensi stunting di lingkungan keluarga masing-masing.

I Nyoman Sutjidra, wakil bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Buleleng menargetkan, prevalensi stunting di Buleleng minimal tujuh persen tahun depan yang saat ini di kisaran delapan persen.

Meski angka ini jauh di bawah prevalensi provinsi (10,4 persen) dan nasional (24 persen lebih), namun ia mengajak masyarakat Buleleng dan Desa Sinabun khususnya, tidak lengah karena stunting bisa terjadi kapan saja, di saat orangtua abai dengan pemenuhan gizi keluarga.(Art)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *