Jaya Negara Hadiri Karya Ngenteg Linggih di Parahyangan DNA

IMG-20251204-WA0128
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat menghadiri Karya Pemelaspas, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Mecaru Rsi Gana dan Mecaru Wraspati Kalpa di Parahyangan Padmasana Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Kota Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Kaenem, Kamis (4/12).

Denpasar, diaribali.com

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri Karya Pemelaspas, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Mecaru Rsi Gana dan Mecaru Wraspati Kalpa di Parahyangan Padmasana Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Kota Denpasar bertepatan dengan Purnama Sasih Kaenem, Kamis (4/12). Upacara tersebut dilaksanakan sebagai upaya melengkapi upacara serta mewujudkan keseimbangan berlandaskan Tri Hita Karana.

Hadir dalam kesempatan tersebut Forkopimda Kota Denpasar, Kepala Kantor Kemenag Kota Denpasar, Ida Bagus Ketut Rimbawan, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Pimpinan OPD serta undangan lainya. Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian karya diawali dengan sesolahan Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Renteng dan Topeng Wali. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama dan ngerebeg caru.

Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Ryastiti mengatakan, Karya Pemelaspas, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Mecaru Rsi Gana dan Mecaru Wraspati Kalpa di Parahyangan Padmasana Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Kota Denpasar ini dilaksanakan sebagai impentasi Tri Hita Karana. Sehingga keharmonisan dapat terus tercipta secara berkelanjutan baik sekala maupun niskala.

Dikatakannya, rangkaian karya telah dimulai sejak 26 November lalu yang diawali dengan nanceb tetaring, mareresik dan masang wastra. Dilanjutkan dengan matur piuning karya yang dilaksanakan pada 30 November. Srsangkan Puncak Karya dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kaenem pada Kamis (4/12). Setelah pelaksanaan puncak karya, rangkaian akan dilanjutkan dengan penyineban yang akan dilaksanan pada Jumat (5/12).

“Semoga dengan pelaksanaan upacara ini dapat menjaga keseimbangan baik parahyangan, palemahan dan pawongan, sehingga DNA sebagai pusat kegiatan kreatif dapat terus tumbuh dan berkembangn dengan optimal,” ujarnya.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas pelaksanaan aci di parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara.

Lebih lanjut dijelaskan, Karya Pemelaspas, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Mecaru Rsi Gana dan Mecaru Wraspati Kalpa di Parahyangan Padmasana Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Kota Denpasar ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Upacara ini juga merupakan wujud sradha bhakti seluruh jajaran DNA Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan Karya Pemelaspas, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Mecaru Rsi Gana dan Mecaru Wraspati Kalpa di Parahyangan Padmasana Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Kota Denpasar ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (db)