Jaya Negara: Gotong-Royong Ringankan Beban Krama

Denpasar, diaribalimcom
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Puncak Karya Atma Wedana Desa Adat Denpasar yang digelar di Genah Nyekah Desa Adat Denpasar, Sabtu (1/11). Upacara tersebut dilaksanakan sebagai wujud gotong royong serta pelayanan Desa Adat Denpasar kepada krama.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Panglingsir Puri di wilayah Desa Adat Denpasar, Camat Denpasar Barat, I Wayan Yusswara, Bendesa Adat se-Kota Denpasar, serta undangan lainya.
Rangkaian puncak karya diawali dengan Ngadegang Ida Bhatara Sangge, Mlaspas Puspa dan Mapurwa Daksina. Sedangkan pada sore harinya turut dilaksanaman Utpeti Stiti Puja, Mamutri, Adi Parwa serta Ngeliwet.
Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirakesuma mengatakan bahwa Karya Atma Wedana ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meringankan beban krama dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan. Dimana, karya kali ini diikuti oleh 123 pengiring yang merupakan krama Desa Adat Denpasar dan luar Desa Adat Denpasar.
“Tujuan kami adalah meringankan beban masyarakat dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, rangkaian upacara sudah dimulai sejak 12 Oktober lalu yang diawali dengan matur piuning dan nuasen karya. Dilanjutkan dengan Nganam Don Bingin pada 26 Oktober lalu dan Ngajum Puspa pada 30 Oktober lalu. Setelah Puncak Karya, rangkaian dilanjutkan dengan Pralina Puja serta Nganyut ke Segara pada 2 November. Sedangkan Nyegara Gunung akan dilaksanakan pada 4 November mendatang.
“Kami sangat berkomitmen dalam meringankan beban masyarakat dalam pelaksanaan yadnya, dan semoga upacara ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dan kami juga konsisten dalam menggelar acara mepetik, metatah dan lain sebagainya,” ujar Alit Wirakesuma.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas semangat gotong royong Desa Adat Denpasar dalam membantu masyarakat. Hal ini tentu sejalan dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam bahwa kita semua bersaudara.
Dikatakan Jaya Negara, pihaknya juga memberikan apresiasi atas komitmen Desa Adat Denpasar dalam melaksanakan yadnya yang mengedepankan prinsip gotong royong. Hal ini tentunya mampu meringankan beban masyarakat, utamanya dalam pelaksanaan yadnya.
“Berbagai kegiatan mulai dari metatah, mapetik dan kini atma wedana, ini merupakan wujud nyata Desa Adat dalam melaksanakan dharma agama yang sejalan dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam bahwa kita semua bersaudara,” ujar Jaya Negara. (db)