ITEKES, Kampus Kesehatan Kebanggaan Bali, Ini Info Penting bagi Calon Mahasiswa Baru
DENPASAR,DiariBali.com-
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali, menjadi salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) kebanggaan Bali karena kualitasnya telah terbukti.
Berikut informasi terkini tentang ITEKES Bali sebagai pertimbangan bagi calon mahasiswa baru:
1. Dua Prodi Terakreditasi Unggul
Rektor ITEKES I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D., mengumumkan bahwa Program Studi (Prodi) Sarjana Keperawatan dan Program Profesi Ners berhasil mencapai Akreditasi Peringkat Unggul.
“Capaian ini tentu sangat spesial karena kami yang pertama meraih akreditasi Unggul untuk Prodi Keperawatan dan Ners di wilayah Bali, NTB dan NTT,” kata Darma Suyasa kepada awak media, di Kampus II ITEKES Bali, Jl. Tukad Balian, Denpasar, Selasa (7/1/2025).
Meraih akreditasi peringkat Unggul, menurutnya, penuh tantangan. “Unggul artinya standar di kampus kita sudah melampaui standar-standar nasional,” jelasnya.
Ia pun mengajak jajarannya untuk tidak larut dalam kebanggaan, karena sejatinya tantangan mempertahankannya jauh lebih berat.
ITEKES telah melakukan strategi dengan mengkaji kebijakan agar adaptif dengan instrumen yang baru. Program prioritas juga meliputi evaluasi kami visi misi dan kurikulum.
“Dari 10 prodi yang kami kelola, 2 telah Unggul, 5 Baik Sekali dan 3 Baik. Total student body kami 1.600 lebih dididik oleh 81 dosen tetap yang 30 persen berkualifikasi doktor tahun ini,” ujarnya, sembari berharap akreditasi institusi juga segera mendapatkan predikat Unggul.
2. Segera Buka Program Pendidikan Apoteker
Prodi Farmasi juga mengalami peningkatan akreditasi menjadi Baik Sekali. Sehingga ITEKES Bali layak mengajukan instrumen prodi baru. Yang menjadi pilihan adalah Pendidikan Profesi Apoteker.
Pihaknya mempercepat akselerasi agar ijin operasional Pendidikan Profesi Apoteker tuntas dalam tiga bulan. Dengan demikian, prodi yang diprediksi banyak peminat ini, bisa menerima pendaftaran calon mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 mendatang.
3. Satu-satunya PTS Sasaran SAKURA Exchange Program in Science 2024 dari Kobe Women’s University Jepang.
Capaian penting lain, masih kata rektor, yakni ITEKES Bali berhasil mendapatkan hibah program SAKURA Exchange Program in Science 2024 dari Kobe Women’s University Jepang.
Kobe University hanya membidik dua perguruan tinggi di Bali, yakni ITEKES dan Universitas Udayana (Unud).
Mahasiswi program Profesi Ners ITEKES Bali, Ni Luh Putu Yuliani Sari terpilih mengikuti Program SAKURA Exchange di Kobe Women’s University Jepang yang dilaksanakan mulai tanggal 7 – 16 Januari 2025.
Tujuan program ini untuk mempromosikan pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya serta memperkenalkan pengalaman sains dan teknologi Jepang kepada mahasiswa khususnya di bidang kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan selama mengikuti program ini, meliputi kesejahteraan sosial pada department demensia, kunjungan ke panti jompo, pengenalan fasilitas pelayanan kesehatan lanjut usia, kunjungan ke Institusi pendidikan di Kyouto, kunjungan ke prefecture Nara dan musium Hanshin Awaji.
4. Ratusan Alumninya Bekerja di Negara-negara Maju
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Penyelenggara Pendidikan Latihan dan Pelayanan Kesehatan (YPPLPK) Bali Drs. Ida Bagus Arka, menambahkan, raihan akreditasi unggul untuk Prodi Keperawatan dan Profesi Ners semakin menegaskan posisi ITEKES Bali sebagai pionir pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia timur.
Sebab, dengan segala transformasinya, ITEKES adalah perusahaan tinggi swasta (PTS) pertama yang membuka prodi tersebut. “Jadi kami berproses secara alami,” kata Ida Bagus Arka didampingi pengurus yayasan.
Terkait tingginya peminat pasar luar negeri terhadap lulusannya, YPPLPK Bali selaku badan hukum penyelenggara pendidikan ITEKES mendorong rektorat untuk terus meningkatkan kualitas, terutama kemampuan bahasa.
“Untuk lulusan yang kerja di Jepang tercatat 125 orang sejak tahun 2017. Kemudian ada yang ke Belanda dan Jerman beberapa orang,” ungkapnya.
Untuk memperluas akses karir internasional lulusannya, YPPLPK Bali berharap mampu memenuhi permintaan tenaga kesehatan ke negara Kanada, Australia, Inggris dan belahan Eropa lainnya. (Art)