ITB Stikom Bali Luncurkan Beasiswa bagi Keluarga Jurnalis

IMG_20240429_120213
Penandatanganan MoU antara ITB Stikom Bali dengan perwakilan media, Senin (29/4/2024).

DENPASAR, diaribali.com – Sebagai wujud apresiasi atas peran awak media yang dinilai turut membesarkan nama Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, pimpinan perguruan tinggi swasta tersebut memberikan beasiswa untuk jurnalis dan keluarganya.

Setidaknya ada 40 media lokal yang berpeluang mendapatkan beasiswa pendidikan tersebut karena telah bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali.

Demikian dikatakan Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan, kepada awak media, di Kampus Renon, Denpasar, Senin (29/4).

Turut hadir Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti, Prof. Made Bandem, Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan Wakil Rektor III Yudi Agusta, PhD.

Rektor mengaku sangat mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara puluhan media dengan ITB STIKOM Bali kini sudah memiliki 3 kampus yang terletak di Renon, Jimbaran dan yang terbaru di Abiansemal.

“Karena peran media juga, sehingga ITB STIKOM Bali makin dikenal dengan masyarakat luas,” kata Dadang Hermawan.

“Saya mewakili Rektorat ITB STIKOM Bali mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman media yang ikut membesarkan nama Kampus ITB STIKOM Bali,” imbuh dia.

Senada, Pembina Yayasan Widya Dharma Santi Prof. Made Bandem, menambahkan turut mengapresiasi atas kinerja rekan media dalam membesarkan nama Kampus ITB STIKOM Bali.

ITB STIKOM Bali, lanjut Prof. Bandem, berdiri pada 10 Agustus 2002 merupakan perguruan tinggi yang otonom. Dikarenakan tidak mendapatkan bantuan, kecuali hibah-hibah dari pemerintah. Berbagai prestasi yang diraih ITB STIKOM Bali sebagai bukti kesungguhan untuk mengelola perguruan tinggi.

BACA JUGA:  ITB STIKOM Bali Masuk Klaster Madya Kelompok Perguruan Tinggi Nasional 

Program beasiswa jurnalis dan keluarganya ini, diharapkan mampu meningkatkan kompetensi wartawan dan yang terpenting bisa meringankan beban jurnalis untuk menanggung biaya pendidikan tinggi keluarga.

Pada kesempatan yang sama, Ida Bagus Dharmadiaksa, menegaskan, posisi wartawan atau jurnalis berpengaruh besar terhadap kehidupan suatu negara.

“Bayangkan jika satu hari saja seluruh jurnalis se-Indonesia mogok kerja, tidak membuat berita, apa yang akan terjadi? Jadi saatnya kami mengapresiasi tugas mereka,” jelasnya. Zor