IKM Bali Bangkit IX Dibuka, Komitmen Dekranasda pada Perajin Bali

IKM Bali Bangkit IX Dibuka, Komitmen Dekranasda pada Perajin Bali

DENPASAR, diaribali.com-Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster Buka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap IX Tahun 2022, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center -Denpasar, Rabu (2/11/2022).

Pada pembukaan yang turut dihadiri Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Barat (NTB) Niken Saptarini Widyawati, Putri Koster menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 Dekranasda Bali bergerak bersama perajin IKM Bali memantapkan gerak dalam melestarikan warisan budaya Bali melalui sejumlah pameran baik offline maupun online.

Tujuannya, guna memperkenalkan produksi kerajinan tangan yang diciptakan perajin lokal, termasuk memanfaatkan taman budaya art center sebagai tempat untuk memamerkan sekaligus tempat bertransaksi kerajinan tangan (handmade) Bali.

“Di sini, IKM yang bisa ikut berpartisipasi adalah perajin IKM yang sudah terseleksi dan memiliki kerajinan produksi asli dari daerah (kabupaten/ kota) yang karakter kerajinannya adalah khas daerahnya sendiri,” kata Putri Koster.

“Kami arahkan mereka untuk menata display, kemasan dan harga tetap (tidak perlu ada tawar-menawar antar penjual dan pembeli) agar pengunjung yang datang dapat memilih barang (kerajinan jenis kain, tas atau souvernir lain) yang dikehendakinya dengan nilai harga, kemasan dan kualitas yang sesuai,” imbuhnya. \Selama masa pandemi, pihaknya mengadakan pameran offline di areal art center dan beberapa mall besar di Bali, sekaligus kami juga memanfaatkan market place “Balimall.id” sebagai platform digital yang dapat dimanfaatkan oleh perajin IKM untuk memasarkan produknya sekaligus memperkenalkan ke seluruh dunia yang dapat di akses oleh siapa saja.

BACA JUGA:  Jaga Stabilitas Harga Jelang Nataru, Disperindag Kota Denpasar Gelar Pasar Murah

Ia kembali mengingatkan, seluruh perajin untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur berupa rajutan kain tenun tradisional daerahnya masing-masing untuk tidak di rubah terlalu banyak dari aslinya, terutama pada tumpukan benang yang mengakibatkan semakin mudah ditiru dan berbeda dari ke-khasan daerah asalnya.

“Jangan sampai satu desain kain tenun tradisional kita mudah ditiru oleh daerah lain, sehingga warisan yang harusnya hanya milik daerah kita (dan yang harusnya hanya bisa ditemukan didaerah kita) ke depannya bisa ditemukan di mana-mana, itu akan menyebabkan perajin kita akan semakin malas untuk berkreasi dan memproduksi tenun tradisional (endek dan songket) lagi,” tegasnya.

Melalui pameran IKM Bali Bangkit yang sampai saat ini memasuki tahap ke-9 secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada perajin untuk berinovasi menciptakan karya kerajinan khas daerahnya tanpa harus menghilangkan nilai budaya yang sudah dimiliki sejak dulu.

Pameran Bali Bangkit ini dilakukan secara berkelanjutan yang memberikan wadah bagi perajin dan penenun secara gratis dan mendatangkan para ASN sebagai pengunjung dan pembeli bertujuan untuk mendorong agar sesuatu yang tergerus dari tanah Bali terkait kerajinan bisa bangkit kembali.

“Apapun itu perilaku yang menyebabkan tergerusnya karya warisan para leluhur yang mestinya kita lestarikan kita perbaiki langkah-langkah kita. Kain tenun di masa bisnis yang semakin pragmatis yang diproduksi dan dijual harus tetap memperhatikan kualitas, terlebih kain tenun double ikat ‘pagringsingan’ yang langka dan didunia hanya ada tiga (3) yakni di Jepang, India dan Indonesia (Desa Tenganan-Bali),” katanya.

BACA JUGA:  UMK Kota Denpasar Tahun 2025 Naik 6.5 Persen

Pada kesempatan yang sama, Niken Saptarini Widyawati mengatakan bahwa pihaknya sangat senang bangga bisa melakukan kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali.
Pelaksanaan pameran Bali Bangkit menurutnya adalah ide yang sangat cemerlang dalam membantu dan membangkitkan IKM kota yang sebelumnya mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Ia berharap kerja sama yang dilakukan antar Dekranasda Provinsi NTB dan Dekranasda Provinsi Bali per hari ini akan membawa kemajuan dan perkembangan bagi para perajin IKM yang sedang dibina.
Kehadirannya merupakan perwujudan kerjasama antara Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di bidang pendidikan dan ekonomi.

“Ini adalah kesempatan untuk saling bekerjasama di segala bidang, salah satunya bidang ekonomi melalui tampilan fashion show yang akan menampilkan sejumlah model dari Nusa Tenggara Barat dan memperkenalkan serta menampilkan sejumlah karya desain khas NTB”.

Niken juga mengundang Ny. Putri Koster dan perancang busana Bali untuk hadir dalam Dekranasda Awards serangkaian lomba rancang tenun NTB, karena Bali dan NTB tidak hanya dekat dari geografis namun juga memiliki sejarah budaya yang hampir sama, dan diharapkan menjadi langkah awal untuk sukses bersama. Ast