Hujan dan Angin Kencang Masih Melanda Wilayah Bali
BADUNG, diaribali.com- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, terlebih bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan dan diperairan/laut, mengingat cuaca di Bali mengalami kondisi yang tidak menentu dalam beberapa hari terakhir.
“Dalam dua hari ke depan, cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang di wilayah Bali bagian tengah dan barat. Angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6-40 Km/Jam. Sementara tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5-2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-5 meter, di Selat Bali berkisar antara 1-4 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1-5 meter,” ungkap Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, Selasa (12/7).
Pihaknya mengatakan, saat ini sebagian besar wilayah Bali memang sudah memasuki musim kemarau. Tetapi hal itu tidak lantas berarti membuat potensi hujan hilang sama sekali. Sebab di wilayah Bali pada saat memasuki musim kemarau, masih terdapat potensi hujan ringan, tetapi tidak sebanyak saat kondisi musim hujan.
“Secara umum sebagian besar wilayah Bali telah memasuki musim kemarau. Indeks ENSO di NINO3.4 menunjukkan nilai -0.26 dan Indeks SOI menunjukkan nilai +17.3, Suplai uap air bergerak dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat, aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia Timur signifikan. Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 26-30 derajat Celcius. Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb (3.000 m),” sebutnya.
Cahyo Nugroho menekankan, peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali serta potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2.0 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Bali.
“Kami imbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir. Bagi nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari harus mewaspadai potensi angin kencang serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali. Agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca/iklim ekstrem,” pungkasnya. Zor