Hasil Panen Subak Jatiluwih Alami Penurunan

Hasil Panen Subak Jatiluwih Alami Penurunan
Panen padi di Subak Jatiluwih (Foto IST)

TABANAN, diaribali.com-Cuaca hujan yang cukup tinggi menyebabkan hasil panen padi menurun. Hal itu terjadi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra, mengatakan sesuai hasil pengamatan, saat padi masa pembuahan dilanda hujan sehingga padi gagal pembuahan dan bulirnya banyak kosong. “Yang paling banyak terdampak adalah petani yang menanam varietas baru seperti inpari Ciherang dan Cigeulis,” kata Mustra.

Dengan kondisi menurunnya hasil panen sekarang, petani sebenarnya tidak berat. Sebab kata Mudarta, bulan Januari mendatang petani akan kembali menanam padi Bali. Pengaruh padi Bali ketika akan hujan sedikit, di samping itu cuaca musim tanam Januari mendatang juga mendukung.  

“Artinya kalau hujan tak masalah sehingga prediksinya kecil kemungkinan hasilnya menurun,” jelas Mustra.

Dirinya menambahkan masa panen akhir tahun ini sudah berlangsung sejak 20 November dan akan berakhir awal Desember 2022. Dari  luas 227,41 hektare subak di Jatiluwih sebagian besar sudah panen. “Tinggal sedikit saja, mudah-mudahan saat panen ini cuaca mendukung,” harapnya.

Sesuai aturan subak, setiap bulan Agustus petani diberikan kebebasan menanam jenis padi. Namun apabila bulan Januari, petani diwajibkan menanam padi Bali. Hasil dikatakan menurun karena dari 1 hektare luas padi yang ditanam hanya didapat hasil 5 ton. Sedangkan pada periode panen sebelumnya dari luas 1 hektare didapat 6 ton padi. Zor

BACA JUGA:  Buku “Meraba Alir Menjaga Air” Hasil Kolaborasi Lintas Organisasi Resmi Diluncurkan