Gunakan Bade Tumpang 9, AGPAG akan Gelar Ngaben Masal

Manggis, diaribali.com
Pasemetonan Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas (AGPAG) Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, akan menggelar upacara Pitra Yadnya atau ngaben yang bakal digelar pada Jumat 4 Juli 2025 yang dipusatkan di Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
Program ini merupakan program pasemetonan AGPAG yang dirancang setahun sebelumnya guna mempersatukan dan mempererat pasemetonan melalui spirit “Bhakti Satya Wirang” .
Ketua Pasemetonan AGPAG Kecamatan Manggis, I Wayan Mara, S.H, menerangkan, upacara ngaben diikuti 6 dadia AGPAG se-Desa Antiga-Gegelang dengan total sawa (mayat) 163. Sementara untuk upacara atma wedana (ngeroras) diikuti 174 orang.
Tingkatan upacara, lanjut Mara, sesuai hasil paruman akan diambil tingkatan utama atau sawa preteka. Tak hanya ngaben, serangkaian upacara tersebut juga dilanjutkan dengan upacara atma wedana, metatah, mapetik hingga ngelinggihang dewa hyang.
“Melalui upacara yang lengkap ini kita sepakat untuk dikenai punia sebesar 8 juta per sawa untuk ngaben, dan 5 juta bagi yang ikut atma wedana dengan estimasi biaya sekitar 1,3 miliar,” terang Mara yang juga seorang advokat di Karangasem, Senin (9/6).
Tujuan ngaben massal, masih kata Mara, pertama, untuk mempersatukan dan mempererat pasemetonan, kedua, untuk meringankan beban krama dana efisiensi waktu, tenaga maupun biaya, serta persiapan upakara juga dapat dibantu secara gotong royong diselesaikan bersama.
Lebih jauh disampaikan, bade yang digunakan pada puncak acara ngaben yaitu Bade Tumpang Sembilan dengan pamereman Singa. Semua sarana ini digarap semeton AGPAG.
Sampai saat ini, persiapan dari segi fisik bangunan, prasarana, banten maupun persiapan lainnya hampir semua rampung sekitar 90 persen, tinggal eksekusi pelaksanaan dan ada beberapa yang meski diselesaikan.
“Astungkara sudah berjalan selama enam bulan persiapan kami sejak bulan Januari krama tetap kompak, bahu-membahu secara sadar dan iklas hadir untuk ngayah baik yang ada di desa maupun krama yang ada di rantauan tetap meluangkan waktu,” harapnya didampingi panglingsir dadia, sraya berpesan agar semangat ini bisa dijaga hingga puncak acara.
Mara juga berharap pelaksanaan upacara ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Bagaimana pelaksanaan nanti akan dijadikan acuan ke depan dan evaluasi-evaluasi guna semakin efisein dari segi biaya, waktu maupun tetap guyub dengan pasemetonan. (art)