Gubernur Koster Tutup Festival Seni Bali Jani 2022

Gubernur Koster Tutup Festival Seni Bali Jani 2022

DENPASAR, diaribali.com-Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi menutup Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke IV Tahun 2022, Minggu (Redite Paing, Sinta) bertempat di Taman Budaya Art Centre Denpasar. Gubernur menyebut, budaya adalah gen orang Bali.

Bali, kata Koster, dengan luas wilayah hanya 5.646 km2, berpenduduk 5,3 juta jiwa, terbilang kecil jika dibandingkan provinsi lain. Namun Bali dianugrahi kekayaan budaya yang sangat unik.

“Budaya di Bali tidak akan habis karena menyatu dengan laku hidup orang Bali melalui tatanan adat, tradisi, seni budaya dan kearifan lokal sehingga menyatu padu dalam kehidupan masyarakat di Bali sejak turun temurun hingga kini,” ungkapnya.

Ia menambahkan sebagai generasi penerus, masyarakat Bali memiliki kewajiban untuk senantiasa memelihara budaya yang telah diwariskan oleh leluhurnya karena Budaya merupakan keunggulan Bali yang akan selalu hadir mulai dari desa adat, anak usia PAUD hingga pada perguruan tinggi.

Menurut Gubernur Koster, lestarinya budaya Bali tidak terlepas dari peran lembaga kebudayaan yang sangat kuat yang dimiliki oleh Bali yang terus berupaya memajukan seni mulai dari Sekolah Menengah hingga Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang selalu melahirkan inovasi kesenian di Provinsi Bali.

Budaya di Bali yang yang kaya akan unsur adat, tradisi dan kearifan lokal dikelompokkan menjadi seni tadisi dan seni modern atau kontemporer. Gubernur Koster menyampaikan bahwa seni tradisi telah diwadahi dalan Pesta Kesenian Bali sedangkan seni modern selama ini masih tertinggal dan kurang mendapatkan perhatian.

BACA JUGA:  Pasca ditutupnya Operasional Trans Metro Dewata, Pasek Suardika Sampaikan Masukan

Oleh karena itu Gubernur Koster melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru memprioritaskan pembangunan adat, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal dimana di dalamnya termasuk seni tradisi dan seni modern.

Di mana sebagai upaya mengembangkan seni modern dan kontemporer Bali, Gubernur Bali diberikan wahana melalui ‘Festival Seni Bali Jani’ yang digagas oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny, Putri Koster.

Gubernur Koster melanjutkan, untuk menjaga keberlangsungan Festival Seni Bali Jani (FSBJ), Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Sehingga dengan adanya Perda ini Gubernur Koster berharap Kebudayaan Bali, Seni Tradisi dan Seni Modern di Bali akan terus berkembang di masyarakat menjadi bagian dari tatanan kehidupan masyarakat Bali untuk menghadapi era global di masa datang.

“Kita di Bali sudah memiliki ketangguhan yang teruji. Kita bisa memasuki tatanan kehidupan modern dengan tetap mempertahankan kearifan lokal, tradisi dan seni budaya. Kita harus bersyukur karena kita selama ini mampu menjaga dengan konsisten dan dengan penuh rasa tanggung jawab,” tegas Gubernur Koster.

Gubernur Koster meminta agar FSJB dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seniman khususnya yang menggeluti seni modern dan kontemporer agar terus berkarya, berinovasi, berkreasi untuk memajukan kebudayaan Bali.

BACA JUGA:  Rakernas ke-3 JMSI, Momentum Konsolidasi Organisasi Kawal Asta Cita

FSBJ ke V tahun 2023 direncanakan bertema Citta ‘Rasmi Segara Kerthi’: Bahari Sumber Inspirasi. Sejumlah tokoh yang mendapatkan penghargaan, di antaranya, Dr. (HRC) I Gusti Ngurah Putu Wijaya, S.H, Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., M.A, Prof. Dr. I Made Bandem, M.A, Cokorda Sawitri, Tan Lioe Ie, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra., M.Litt, Dr. Dra. A.A. Sagung Mas Ruscitadewi, M.Fil.H, Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd., M.Pd, Dhenok Kristianti, dan Dr. Arya Warsaba Sthiraprana Duarsa, M.M. Ast