Gelar ‘Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian’ STIMI Handayani Tingkatkan Kapasitas Keilmuan

1

DENPASAR, diaribali.com-Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Handayani Denpasar menggelar ‘Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian’, Rabu (12/10/2022) di kampus setempat.
Langkah itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas karya keilmuan yang unggul dan selalu mendapatkan tempat dan prioritas yang cukup tinggi kepada mahasiswa yang melakukan riset dan inovasi keilmuan.

Adapun jurnal yang dipresentasikan dalam ‘Prosiding’ tersebut mencakup bidang-bidang seperti manajemen bisnis, yang meliputi human resources, keuangan, sistem informasi, manajemen perkantoran, hingga marketing.

Prosiding adalah kumpulan dari paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis. Biasanya didistribusikan sebagai buku cetakan setelah seminar usai.
Bukan hanya jurnal-jurnal dari internal STIMI Handayani saja, namun jurnal-jurnal dari kampus lainnya juga masuk dalam agenda seminar yang dilangsungkan di aula kampus berlokasi di Jalan Tukad Banyusari Denpasar Selatan.

Terdata, ada 13 jurnal yang masuk dalam seminar yang digelar secara daring tersebut. “Dari 13 jurnal yang masuk, 6 diantaranya dari luar STIMI Handayani. Dan yang dipresentasikan 3 dari luar, dan 3 dari dalam,” terang Ketua STIMI Handayani Prof. Ida Bagus Gde Udiyana.

Prof. Udiyana yang sudah tiga periode menjabat sebagai Ketua STIMI Handayani mengungkapkan konsisten mengundang dosen-dosen ataupun akademisi luar kampus untuk berpartisipasi dalam prosiding ini.

“Nilai prosiding jauh tinggi jika partisipan bukan jago kandang. Oleh karena itu dosen lain dari luar mendapatkan forum atau ruang. Kegiatan ini juga akan berguna dan diperhitungkan dalam hal kenaikan pangkat dosen, jabatan fungsional, produktivitas,” kata Prof. Udiyana.
Apalagi untuk menjadi seorang guru besar, lanjut Prof. Udiyana, salah satunya adalah menulis di jurnal bereputasi. “Tujuan kami adalah meningkatkan kesadaran akademik dari dosen ataupun mahasiswa meningkatkan penelitian,” ujarnya.

BACA JUGA:  Unwar dan UGM Berkolaborasi dalam KKN Nasional di Kabupaten Karangasem

“Itu yang ditekankan supaya mahasiswa bisa memperluas wawasannya. Terkait dunia kerja, mahasiswa diharapkan bersaing dan bermanfaat untuk perusahaan dan masyarakat,” imbuhnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama mengakui jika STIMI Handayani berfokus pada kegiatan keilmiahan. Terutama sejak tahun 2013.

“Kami ingin menunjukkan keilmiahan kami sebagai kampus bisa diadu. Walau hanya ada Prodi Manajemen dan Sekretaris, tapi produktivitas kami tinggi. Visi kami sebagai lembaga pendidikan terpercaya harus dijaga,” kata Radendra.

Tak ayal konsistensi ini sempat mendapat pujian dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII, baik di era kepemimpinan Prof. I Nengah Dasi Astawa ataupun saat ini di era Dr. I Gusti Lanang Bagus Eratodi.

“LLDIKTI selalu mensupport kami, dan kami disebut paling konsisten menyelenggarakan kegiatan ilmiah semacam ini, sehingga kampus lain diminta meniru apa yang kami lakukan,” kata Radendra.
Dirinya menyebut bahwa hal ini juga menjadi bagian dari peningkatan kapasitas (capacity building) untuk para akademisi.

Ia mengingatkan bahwa penelitian mahasiswa dan dosen penting dalam rangka program ‘Kampus Merdeka’ dari Kemendibudristek.
“Sehingga nantinya dosen dan mahasiswa lebih aktif melakukan penelitian, yang bermanfaat khususnya bidang ekonomi,” ujarnya.

STIMI Handayani, lanjut Radendra, juga ingin terus memberi kontribusi bagi negara, bangsa, dan daerah untuk menghasilkan sarjana mumpuni, terpercaya dan handal.

“Artinya walau hanya Prodi Manajemen dan Sekretaris yang artinya tidak sebanyak kampus lain dengan banyak fakultas, kami bertekad menjadi yang terbaik. Ingin kuliah manajemen ya STIMI Handayani tempatnya, ingin kualitas dipercaya ya STIMI Handayani,” tutup Radendra.

BACA JUGA:  Lulus di Universitas Brawijaya, Gung Omika Dosen Undiknas Resmi Bergelar Doktor

Adapun tujuan pelaksanaan seminar ini untuk mengantisipasi pelaksanaan pelaporan Beban Kerja Dosen (BKD) berbasis SISTER dimana syaratnya setiap dosen minimal diharuskan untuk menghasilkan 1 penelitian yang dipublikasi setiap semesternya dalam pelaporan BKD, baik dalam bentuk jurnal maupun prosiding dan memperluas wawasan dosen dan mahasiswa. rl