Fokus pada Urusan Inovasi, Riset dan Kerja Sama, Unhi Bentuk Posisi Wakil Rektor IV
DENPASAR-DIARIBALI.COM
Setelah terpilih kembali menjabat Rektor Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar periode 2022-2026, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., membentuk tim yang akan membantu tugas-tugasnya ke depan. Sejumlah nama lama di posisi wakil rektor masih dipertahankan.
Sebut saja, Prof. Dr. Putu Gelgel, SH., M.Hum., di posisi Wakil Rektor I bidang Akademik, dan Dr. I Gede Putu Kawiana, SE, MM., Wakil Rektor II Bidang Keuangan. Posisi Wakil Rektor III kali ini dijabat oleh Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si., menggantikan Dr. I Wayan Muka, ST., MT., yang dipercaya memimpin Fakultas Teknik dan Perencanaan.
Menariknya, Prof. Damriyasa membentuk pos baru yakni Wakil Rektor IV yang membidangi Riset, Inovasi dan Kerja Sama. Jabatan anyar ini diemban oleh Dr. I Komang Gede Santhyasa, ST., MT., yang sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Teknik dan Perencanaan Unhi.
“Ya. Terjadi penambahan posisi wakil rektor. Nantinya WR IV ini fokus ngurusin riset, inovasi dan kerja sama. Ini kami bentuk menyesuaikan dengan derasnya perkembangan teknologi informasi,” kata Damriyasa usai mengikuti prosesi majaya-jaya bersama seluruh pejabat baru Unhi, di Pura Maha Widya Mandira, kampus setempat, Rabu (9/2).
Damriyasa mengakui, pembentukan Wakil Rektor IV terinspirasi dari pendapat Prof. Rhenald Kasali yang memetakan terjadi sepuluh ledakan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Ledakan itu di antaranya; ledakan kreatifitas; ledakan shifting; ledakan kecerdasan; ledakan useless potential; ledakan automation; ledakan artificial living; ledakan aktivitas luar ruang; ledakan home sweet home; ledakan content; serta ledakan open science dan kecepatan.
Dokter hewan yang meraih gelar profesornya di Jerman ini berharap, seluruh jajarannya menjadi satu tim yang kuat, kompak, loyal dan meletakkan kepentingan institusi di atas kepentingan pribadi.
Ia juga meminta pegawai yang dipercaya menduduki jabatan baru agar mampu menerjemahkan program pimpinan serta peka terhadap perubahan zaman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, M.A, menilai, pejabat-pejabat yang dikukuhkan telah memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya.
Komposisi jabatan akademik maupun kepagawaian di Unhi, kata Prod. Ardhana, mengutamakan kemampuan, bukan ketersediaan. “Sekali pun ada pejabat yang diganti, itu artinya disegarkan. Kemampuan mereka dibutuhkan di departemen lain,” jelasnya.
Lebih lanjut, ketua yayasan berharap, rektor beserta gerbongnya mampu lebih sensitif lagi menangkap isu-isu yang berkembang di masyarakat sehingga keberadaan Unhi benar-benar dirasakan bagi masyarakat Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Menurutnya, capaian pada periode pertama sudah sangat baik. Namun, masih ada beberapa program yang perlu dimaksimalkan lagi. Ardhana menegaskan, tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan capaian kinerja mengingat kompetensi sumber daya manusia para pejabatnya yang rata-rata berkualifikasi doktor. ZOR