FEB Unwar Gelar Seminar Internasional, Bahas Isu Strategis
DENPASAR, diaribali.com- Serangkaian HUT ke-38, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa (FEB Unwar) menggelar The 2nd Warmadewa International Conference Of Economic 2022 dengan tema “Economic Outlook: Strategies in The Face of A Global Economic Recession” secara hybrid. International Conference digelar selama 2 hari (18-19 Nopember 2022).
International Conference dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sekaligus menjadi keynote remark, Jumat (18/11).
Sejumlah narasumber nasional dan internasional dihadirkan. Diantaranya, Dr. Mohd Raziff Jamaludin dari Universiti Teknologi of MARA Malaysia, Prof. Abhishek Singh Bhati dari James Cook University Singapore, Manvendra Chauhan, BA.,MBA. dari Executive (IA& ER) India, Hesti Aryani, BA.,MA. dari Business Development Switzerland, dan Dr. Ni Luh Putu Indiani, SE.,MM., dari internal Unwar.
Dekan FEB Unwar, Dr. I Made Sara, SE.,MP., mengatakan, seminar internasional ini merupakan seminar yang kedua yang digelar FEB Unwar serangkain menyambut HUT ke-38 FEB Unwar. Topik yang diangkat tekait dengan bagaimana pengembangan pariwisata Bali ke depan pasca covid-19.
Apalagi KTT G20 yang baru selesai dilaksanakan di Nusa Dua-Bali akan berdampak pada pengembangan pariwisata Bali ke depan. Sehingga, kesiapan Bali sebagai destinasi pariwisata harus direncanakan mulai saat ini.
Apalagi, ekonomi global diprediksi akan mengalami resesi pada tahun 2023. “Kami berharap peserta seminar internasional ini lebih responsip menangkap apa yang disampikan oleh para pembicara, sehingga mampu diimplementasikan dalam mewujudkan visi Universitas Warmadewa yang bermutu, berwawasan ekowisata, dan berdaya saing globla 2034,” ujar Made Sara.
Rektor Unwar, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., mengatakan bahwa seminar internasional ini semakin mengangkat atmosfer akademik di Unwar. Apalagi, topik yang dibahas terkait dengan prediksi resesi ekonomi global tahun 2023.
Oleh karena itu, melalui seminar internasional ini diharapkan bisa dihasilkan sebuah rekomendasi bagaimana cara mengantisipasi resesi ekonomi global tahun 2023.
“Saya berharap resesi ekonomi global tidak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu kita harus bersiap diri. Salah satu upaya misalnya dari Universitas Warmadewa mengumpulkan beberapa expert dibidangnya untuk mambehas masalah kemungkinan terjadinya resesi dan bagaimana kita mengantisipasi agar dampak resesi itu tidak terlalu sugnifikan, khususnya di Indonesia,” jelas Widjana.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengapresiasi diselenggarakannya seminar internasional ini oleh FEB Unwar.
Kata dia, tema seminar internasional ini sangat strategis dalam rangka mengcreate kebijakan-kebijakan yang pro rakyat dalam konteks perekonomian global dalam menghadapi krisis dan resesi ekonomi global yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023.
Hal ini menjadi perhatian yang serius bagi kalangan akademisi dan penggiat ekonomi untuk bisa memberikan kontribusi pemikiran. Bagaimana Indonesia dan Bali pada khususnya mampu bertahan dalam menghadapi tantangan dampak dari resesi ekonomi global.
Sedangkan Cok Ace mengatakan, Bali memiliki pengalaman yang cukup panjang, yakni kurang lebih 2,5 tahun menghadapi pandemi Covid 19. Meski Bali pernah mengalami situasi yang paling terpuruk, namun saat ini Bali patut berbahagia, karena saat ini Pulau Dewata berada di posisi yang ketiga di Indonesia.
“Saya kira upaya Bali secara strategi ternyata tidak salah dan perlu kita sumbangkan ke dunia sehingga hal kecil ini juga bisa membantu dunia untuk menghadapi resesi di tahun yang akan datang ini,” ucapnya.
Untuk itu Wagub mengapresiasi kegiatan seminar internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa, terutama topik yang dipilih sangat tepat. rl