Empat Kali Berturut Grissa Juara 1 Pidarta Bahasa Bali
Denpasar, DiariBali
SMP PGRI 1 Denpasar (Grissa) di bawah kepemimpinan DR. I Nengah Sukama, S.Pd, MM kembali dinobatkan sebagai juara satu lomba pidarta bahasa Bali dalam perhelatan peken olahraga seni antar pelajar (Porsenijar) PGRI kota Denpasar. Sabtu,(24/9/2022).
Sebelumnya sekolah yang beralamatkan di Jl. Gunung Rinjani Monang-Maning itu tiga kali secara beruntun memperoleh juara I dicabang pidarta bahasa Bali itupun sempat terhenti Akibat penyebaran Covid 19.
Namun, dibukanya kembali Porsenijar PGRI ke 8 Grissa berhasil meraih juara I ditahun ini sehingga empat kali secara beruntun pencapaian tim Bastra (Bahasa dan Sastra) Grissa berhasil mendulangkan prestasi dibawah kordinator Ni Luh Putu Utami Guniari, S.Ag dan I Gede Sweta Getas, S.Pd.
Kodinator Bastra Grissa Ni Luh Putu Utami Guniari, S Ag mengatakan bahwa capaian ini bukan semata membalikkan telapak tangan. Namun, eksistensi dibidang bahasa, sastra dan aksara terus digeliatkan untuk menumbuhkan generasi yang tangguh dan profesional dibidangnya.
Lanjut Utami yang juga menjabat staf Humas, ini adalah capaian yang luar biasa dan membanggakan “Saya sangat bersyukur dan bangga atas capaian anak didik kami. Ini bukan akhir dari perjuangan namun, ini adalah suatu awal pembentukan proses yang harus ditumbuh kembangkan secara berkelanjutan,” kata Utami asal Karangasem tersebut.
Lebih jauh utami mengatakan kali ini I Made Yoga Subawayasa berhasil membawakan pidarta secara apik dan tertata dengan judul “Ngupapira Seni Budaya Bali”. Kepiwaian anak didiknya sontak membius para peserta dan dewan juri.
“Sangat menajubkan dan sangat luar biasa. Penampilannya apik dan tertata, tehnik, power dan ekspresinya menghanyutkan ,” bebernya dengan wajah sumringah.
Dilain pihak, pembina pidarta I Gede Sweta Getas,S.Pd mengungkapkan rasa bangga berpadu riang anak didiknya kembali menyabet juara I seni pidarta bahasa Bali yang dulunya diraih oleh I Nengah Arika Kamahayana tiga kali secara beruntun dalam perhelatan yang sama. Sekarang binaan barunya kembali meneruskan jejak prestasi terdahulu meskipun dengan keterbatasan waktu.
Baginya, ini adalah sebuah bonus bagi orang yang disiplin dan giat belajar. ” Nora Hana mitra angluwih hakena waraguna maluhur” tak ada sahabat yang melebihin pengetahuan. Pengetahuan adalah sahabat yang paling utama.
“Sekali lagi kami sangat bersyukur dan “matur suksma” atas dukungan lahir batin semua pihak yang turut memberikan suport atas capaian ini. semoga menjadikan suatu kebanggaan baik keluarga, sekolah, dan masyarakat,” kata Getas penekun seni asal Desa Antiga tersebut.
Dirinya mengajak para generasi untuk selalu memuliakan warisan leluhur dibidang bahasa, aksara dan sastra Bali sehingga kedepannya peninggalan yang adiluhung ini tetap bersinar sepanjang hayat kekal abadi ditengah gerusan perkembangan jaman.
“Mari kita bersama menjaga serta melestarikan warisan para leluhur dengan terus mengasah diri,” pungkasnya mengakhiri (Get)