Desa Mandiri Kunci Kendalikan Inflasi Tabanan

Tabanan,diaribali com—
Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama Bank Indonesia memperkuat koordinasi pengendalian inflasi dan ketahanan pangan melalui High Level Meeting (HLM) TPID bertema “Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang HBKN serta Memperkuat UMKM untuk Kedaulatan Pangan”, 29 Oktober 2026.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menegaskan pengendalian harga tak bisa berjalan sendiri tanpa kolaborasi lintas sektor. “Jika desa kuat, bangsa akan hebat. Jika desa mandiri, rakyat akan berdaulat,” ujarnya.
Ia menyoroti lima strategi utama: penguatan TPID dan BUMDes, optimalisasi satgas pangan, kemitraan Perumda–BPD Bali, integrasi komoditas lokal, serta tata kelola BUMDes yang transparan.
Inflasi Stabil, Tantangan Lahan dan Rantai Pasok
Deputi BI Bali Butet Linda H. Panjaitan melaporkan inflasi Tabanan per September 2025 sebesar 1,88% (yoy), di bawah target nasional 2,5% ±1%. Secara bulanan, terjadi deflasi -0,45%, dipicu turunnya harga bawang, cabai, dan daging babi.
Namun, ia mengingatkan ancaman alih fungsi lahan dan inefisiensi rantai pasok masih menekan sektor pangan. “Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh pihak,” tegasnya.
Sinergi Konkret Desa dan Perbankan
Dalam forum tersebut, ditandatangani MoU antara Bupati dan seluruh Perbekel Tabanan untuk menjaga pasokan dan harga.
Kerja sama Perumda Sanjayaning Singasana dan BPD Bali juga disepakati guna memperkuat pembiayaan desa dan distribusi pangan lokal.
Selain itu, pemerintah menyerahkan bantuan alsintan kepada lima subak sebagai dukungan peningkatan produktivitas pertanian.
Dengan inflasi yang terkendali dan langkah konkret penguatan pangan, TPID Tabanan menegaskan komitmen mewujudkan ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing. ( Art)