Cok Ace Terima Audiensi BMPS, Upaya Penyelamatan Sekolah Swasta dari “Kepunahan”

IMG-20220227-WA0006
TERIMA-Wagub Bali Cok Ace menerima jajaran pengurus BMPS Bali di ruang kerjanya.

DENPASAR-DIARIBALI.COM

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, alias Cok Ace menerima audiensi Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Bali, Selasa lalu di ruang kerjanya. Selain silaturahmi, pertemuan tersebut bertujuan mencari solusi agar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 berjalan bersih tanpa kisruh.

Ketua BMPS Provinsi Bali Gede Ngurah Ambara Putra, menyebut, kekisruhan yang terjadi bagai tradisi setiap tahun itu akibat belum adanya solusi yang jelas untuk menyelesaikannya. Apabila PPDB tahun 2022 ini masih seperti itu, pihaknya khawatir sekolah – sekolah swasta akan banyak yang tutup karena tidak mendapat siswa baru.

Ambara melanjutkan, berdasarkan focus group discussion yang dilakukan Balitbang BMPS Bali bersama anggota, ada sejumah kekhawatiran yang menyelimuti persekolahan swasta. “Selain kisruh (PPDB), juga menyangkut kebijakan dan program pemerintah yang kami pandang masih kurang memberikan perhatian kepada persekolahan swasta. Jika hal ini tidak dilakukan pembenahan maka kami khawatir sekolah-sekolah swasta banyak yang gulung tikar,” tegas Ambara.

Sehingga, pihaknya menyodorkan tujuh butir usulan yang pada intinya meminta pemerintah untuk tidak lagi mengampanyekan sekolah gratis tetapi sekolah berkualitas, baik sekolah negeri mau pun swasta.

Selain itu, BMPS meminta pemerintah (Provinsi Bali-red) tidak memberikan celah bagi oknum-oknum yang ‘mengakali’ PPDB dengan berbagai gelombang. “Inilah penyebab sebagian besar sekolah swasta tidak mendapat siswa dengan adanya kebijakan ini,” ungkap Ambara didampingi Sekretaris BMPS Provinsi Bali, Blasius Naya Manuk serta Kabid SMK Disdikpora Provinsi Bali.

BACA JUGA:  Ny. Ida Mahendra Ajak Anak Muda Jauhi Narkoba

Mendengar ‘curhat’ BPMS tersebut, Cok Ace mengaku bakal segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali dan pihak terkait untuk melakukan kajian, sehingga mendapatkan solusi terbaik dalam menghadapi PPDB 2022 demi kepentingan bersama sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

Menurut Cok Ace fenomena yang sering terjadi ketika PPDB SMP, SMA/SMK yang terjadi setiap tahunnya kerap kali menimbulkan pro kontra dikalangan para akademisi dan pengamat dunia pendidikan.

Padahal jumlah sekolah negeri jauh lebih sedikit dibandingkan sekolah swasta justru jumlahnya banyak. Begitu juga terkait kuota dalam arti ketersediaan ruang kelas antara sekolah negeri dan sekolah swasta justru sekolah swasta lah yang paling banyak.

“Karena itu, kami berkoordinasi dengan dinas terkait yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali untuk nantinya di sekolah negeri bisa tetap menyesuaikan sesuai kuota yang ada,” janji Cok Ace.

Cok Ace juga menginginkan agar sekolah negeri dan sekolah swasta nantinya bisa terus bersinergis untuk bersama – sama memajukan dunia pendidikan yang lebih maju dan lebih baik kedepannya. Cok Ace menambahkan semoga apa yang menjadi masukan teman – teman di BMPS Bali nantinya bisa disikapi bersama. Ini juga demi kemajuan dan keberlangsungan dunia pendidikan kita kedepannya.

“Saya bersama Pak Gubernur (Wayan Koster, red) akan melakukan koordinasi dengan Disdikpora Bali supaya dalam PPDB nanti aturan kuota harus benar – benar dijalankan demi menghindari kisruh yang akan muncul,” pungkas dia. TUM