BKKBN Bali Gelar Workshop Parenting, Tingkatkan Kualitas Remaja
DENPASAR, diaribali.com-Mewujudkan generasi emas di Tahun 2045 tidak terlepas dari peran Remaja, hal ini dikarenakan remaja merupakan individu-individu calon penduduk usia produktif yang nantinya akan menjadi pelaku pembangunan sehingga harus disiapkan agar menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Berangkat dari hal tersebut, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali mengadakan Workshop Parenting 1001 Cara Bicara Tingkat Provinsi selama 3 hari yaitu senin tanggal 30 Mei 2022 s.d Rabu 1 Juni 2022 di Inna Sindhu Beach Hotel.
Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Ketut Aryana Gupta SH menyampaikan bahwa sangat penting pemberian edukasi terkait reproduksi dan pola komunikasi orangtua dengan anak remaja. Mengingat, pola tersebut akan menjadi salah satu alternatif yang sangat penting dalam membentuk dan membangun hubungan antara orangtua dengan anak remaja.
“tidak jarang kita melihat orangtua mengalami tantangan dalam berkomunikasi dengan anak – anaknya. Kebanyakan remaja merasa lebih nyaman dan lebih percaya dengan teman sebayanya. Mereka menganggap orangtuanya kudet, kuno dan tidak mengerti keinginan mereka. Oleh karena itu kita perlu pembinaan bagaimana mewujudkan pola komunikasi secara efektif sesuai perkembangan remaja,” jelas Aryana .
BKKBN sendiri memiliki program pembinaan ketahanan remaja yaitu Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) melalui Pendidik Sebaya, para remaja ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya oleh teman sebayanya (peer group) selain itu juga ada Bina Keluarga Remaja (BKR) yaitu peningkatan kualitas pengasuhannya (parenting) oleh orangtua melalui peran Kader di kelompok.
“Melalui PIK-R dan BKR diharapkan remaja terhindar dari perilaku-perilaku berisiko seperti pernikahan dini dan pernikahan anak, seks pra nikah, penyalahgunaan NAPZA, dll sehingga mampu dan siap menjadi sumber daya manusia yang berkualitas kelak” , tambah dia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Kerjasama BKKBN Bersama John Hopkins Center For Communication Programs (JHCCP) sebagai bagian dari upaya panjang BKKBN untuk meningkatkan kedekatan orangtua dan anak remaja.
“Harapannya dari kegiatan ini tidak selesai sampai di sini. Ada tindak lanjut dengan Implementasi di Kabupaten/Kota. Fasilitator membina BKR (Bina Keluarga Remaja) BKR membina keluarga nantinya pola-pola yang sudah dipelajari hari ini bisa sampai ke keluarga yang memiliki anak remaja maupun remaja itu sendiri,” katanya, sembari menyebut workshop ini melibatkan 50 orang terdiri dari Pengampu Program Ketahanan Remaja Tk.Kabupaten/Kota se Bali, PKB mewilayahi BKR Lokus ProPn dan Kader BKR Lokus ProPN. TUM