BI Hadirkan Tugu CBP, Simbol

Denpasar,diaribali.com–
Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan Tugu Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di kawasan Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Sabtu (1/11/2025). Peresmian ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Bali dan Bank Indonesia dalam menumbuhkan kecintaan, kebanggaan, serta pemahaman masyarakat terhadap rupiah sebagai mata uang nasional.
Acara tersebut turut dihadiri Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali I Gede Nova Widiarta, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, perwakilan pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, serta para Edukator Dewata dan pejuang rupiah. Hadir pula Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, beserta jajaran, dan Advisor Kepala Perwakilan BI Bali, Indra Gunawan Sutarto.
Simbol Kedaulatan dan Kebanggaan Bangsa
dalam sambutannya, Erwin Soeriadimadja menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Koster atas dukungan dan kehadirannya dalam peresmian Tugu CBP Rupiah. Ia menekankan bahwa tugu ini memiliki tiga makna penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya Bali.
“Pertama, tugu ini didirikan sebagai simbol pentingnya menjaga rupiah sebagai mata uang kebanggaan kita semua. Rupiah bukan sekadar alat pembayaran yang sah, tetapi juga simbol identitas, kekuatan ekonomi, dan kedaulatan bangsa,” ujarnya.
Erwin berharap kehadiran tugu ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat untuk terus menjaga integritas dan kemandirian bangsa. “Perjuangan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga moral dan spiritual, termasuk menjaga kedaulatan ekonomi. Semoga ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan di era modern,” katanya.
Tugu yang berdiri megah di kawasan Lapangan Bajra Sandhi itu juga diharapkan memperindah ruang publik yang menjadi tempat masyarakat berolahraga, bersosialisasi, sekaligus tujuan wisata bagi turis domestik maupun mancanegara.
Erwin menjelaskan, Tugu Cinta Bangga Paham Rupiah memiliki bentuk parametrik yang terinspirasi dari desain uang pecahan Rp50.000 tahun emisi 2005, dengan gambar utama pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai.
“Tanggal peresmian ini, 1 November, berdekatan dengan peringatan perjuangan I Gusti Ngurah Rai dalam pertempuran Margarana pada 20 November 1946. Sudah 79 tahun berlalu, semangat perjuangan itu terus hidup melalui simbol ini,” ujar Erwin.
Bagian belakang tugu menampilkan panorama Danau Beratan di Bedugul, yang menjadi salah satu ikon wisata Bali. Tugu berdiri di atas pondasi yang menggambarkan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945: angka 17 dilambangkan oleh 17 tumpukan pedestal, angka 8 oleh delapan sudut penjuru mata angin, dan angka 45 melalui 45 ornamen bunga teratai di sekelilingnya.
Karya Anak Bangsa dan Kontribusi Lokal
Desain tugu merupakan hasil karya artisan lokal Bali, I Wayan Fery Arityanto, seorang desainer arsitektur 3D yang dikenal dengan karya artistik bernuansa budaya Bali. Ia bekerja sama dengan David Bayu Angger, senior 3D modeler di Brown Bag Films Bali—perusahaan pembuat model animasi yang juga bekerja sama dengan Walt Disney.
Rancangan tersebut kemudian diwujudkan oleh I Kadek Yuda Satika, pengrajin parametrik tiga dimensi yang telah berpengalaman di berbagai proyek internasional. Tugu CBP Rupiah ini menjadi karya perdananya di tanah air, khususnya untuk Provinsi Bali.
Selain peresmian tugu, kegiatan ini juga diisi dengan penanaman 400 pohon di sekitar area monumen sebagai wujud komitmen menjaga kelestarian lingkungan. “Pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi jangka panjang menuju Bali yang lebih hijau, bersih, dan lestari,” ujar Erwin.
Sinergi Pemerintah dan Bank Indonesia
Dalam sambutannya, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia atas inisiatif membangun Tugu Cinta Bangga Paham Rupiah.
“Hadirnya tugu ini merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi yang baik antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Bali,” kata Koster.
Ia menjelaskan, tugu ini merepresentasikan miniatur pecahan uang Rp50.000 tahun emisi 2005, dengan gambar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai di satu sisi dan Pura Ulun Danu Beratan di sisi lainnya. “Kedua simbol ini menggambarkan semangat juang, jati diri, serta kebanggaan masyarakat Bali dalam mendukung perekonomian nasional,” tambahnya.
Lebih dari sekadar sarana edukasi, Tugu CBP Rupiah menjadi simbol kuatnya kontribusi masyarakat Bali dalam menjaga stabilitas dan kemandirian ekonomi bangsa. “Semangat ini sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat peran daerah dalam membangun ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan,” ujar Koster.
Ia berharap kehadiran tugu ini juga menjadi daya tarik wisata baru dengan desain yang artistik dan sarat makna, sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap pahlawan bangsa.
“Melalui momentum ini, saya mengajak seluruh masyarakat Bali untuk semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan negara. Dengan memahami dan menggunakan rupiah secara bijak, kita turut menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat pembangunan nasional,” tutup Koster sebelum meresmikan tugu secara simbolis dengan doa bersama, “Om Awignamastu