Berprestasi Sejak Kecil, Gek Rani Lulus Ujian Terbuka Promosi Doktor Ekonomi

Gek Rani
Desak Putu Putri Maharani.

DENPASAR, diaribali.com – Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud), Jumat (16/6/2023) menjadi ajang pertaruhan bagi perjuangan Gek Rani selama menempuh kuliah beberapa tahun lamanya di Unud.

Pasalnya perempuan bernama lengkap Desak Putu Putri Maharani bakal dicerca pertanyaan dari Promotor, Kopromotor, Penyanggah maupun Undangan Akademik yang berlangsung sekitar 90 menit.

Sebagai promovenda yang memiliki pengalaman dan intelektual tinggi, Gek Rani sapaan karib Putri Maharani, mampu menjawab semua pertanyaan dengan lugas dan berhasil mempertahankan Disertasinya.

Gek Rani mengangkat Disertasi yang berjudul “Determinan Kesejahteraan Petani Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali”. Disertasinya pun tidak ada hubungan dengan salah satu profesinya yang digeluti saat ini.

Usai sidang terbuka, Ketua Sidang bersama penyanggah maupun promotor menggelar rapat tertutup untuk menentukan diterima atau tidak disertasi yang diajukan dan penentuan predikat bagi promovenda jika diterima.

Setelah tiba waktunya, Pimpinan Sidang membacakan hasil perundingannya. Dan Gek Rani dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan.

Gek Rani pun tercatat dalam tinta emas sebagai Doktor ke-105 Bidang Ilmu Ekonomi, serta Doktor ke 210 yang ditelurkan FEB Unud. Usai Sidang, kepada awak media Gek Rani menguak sejumlah fakta baru seputar dunia pertanian selama masa pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19, kata Gek Rani, menyebabkan terjadinya migrasi dari karyawan kantoran dan pekerja pariwisata yang terdampak, sehingga muncul petani “dadakan”. Luas tanam memang meningkat, tapi tidak mendongak produktivitas dan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:  Unwar dan UGM Berkolaborasi dalam KKN Nasional di Kabupaten Karangasem

Ibu dua putra ini melanjutkan, dari sisi perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian masih perlu digenjot lagi, meskipun para petani sudah merasakan dampak positifnya.

Menurut hasil penelitiannya, 12 persen petani berpenghasilan di bawah Rp 2 juta sehingga sektor pertanian belum bisa diandalkan, padahal ke depan pertanian bakal dijadikan sektor alternatif agar Bali tidak tergantung pada pariwisata. Kesejahteraan petani pun menjadi isu strategis nasional dalam satu dekade terakhir.

Sementara Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, Promotor Gek Rani, memuji mahasiswinya ini karena dinilai pintar, pekerja keras dan percaya diri.
Gek Rani di mata Prof. Djinar bukan orang baru. Ia mengenal Gek Rani sejak Gek Rani duduk di bangku S1, S2, hingga S3 tetap menjadi pengujinya.

“Kalau sudah orang ngomongnya cepet pasti orang pinter. Gek Rani ini orangnya ulet, pekerja keras, dan orangnya rajin. Dari saya kenal bukan hari ini saja, sejak S1 dan S2 saya tau Gek Rani, ” pungkas Prof. Djinar disambut tepuk tangan hadirin yang hadir dalam sidang terbuka tersebut.

Sementara sang motivator Gek Rani tiada lain ibunda tercinta Fatikhah Kismilarsih mengatakan, pentingnya pendidikan tinggi bagi putri tercinta.
Selain berguna bagi diri sendiri, lanjut Fathikah, pendidikan membuat wanita lebih dihargai di lingkungan keluarga barunya. Karenanya, ibu dua anak ini terus mendorong Gek Rani dalam perkuliahan secara estafet.

BACA JUGA:  Lulus di Universitas Brawijaya, Gung Omika Dosen Undiknas Resmi Bergelar Doktor

Fatikhah membeberkan prestasi Gek Rani, khususnya di bidang non akademik muncul sejak usia tiga tahun. Bakat tarik suara dan musik sangat menonjol. Kata Fatikhah, jika
dikumpulkan semua prestasi Gek Rani ada sekitar 700 Piagam dan Piala yang berhasil raihnya. (Art).