Berhasil Gagalkan Impostor, Imigrasi Ngurah Rai Terima Apresiasi

Imigrasi Ngurah Rai
Pemberian penghargaan kepada Imigrasi Ngurah Rai dari Australia Border Force

DENPASAR, diaribali.com – Keberhasilan Seksi Riksa I Bidang TPI Bandar Udara Ngurah Rai dalam menggagalkan seorang Warga Negara Indonesia berinisial AR yang berniat berangkat ke Australia dengan menggunakan dokumen resmi milik orang lain (Impostor) mendapatkan penghargaan dari Australia Border Force (AFP), Kedutaan Besar Australia.

Pengahargaan tersebut diberikan oleh  perwakilan Kedutaan Besar Australia saat datang berkunjung ke Bali, Rabu (24/4/2024).

Diketahui, laki-laki berinisial AR 44 tahun asal Banyuwangi ini hendak berangkat ke Australia dengan pesawat Qantas Airways rute Denpasar – Melbourne. AR menggunakan passport milik orang lain dan berujung penangkapan.

“Saat melewati proses pemeriksaan keimigrasian di Terminal Keberangkatan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, petugas menemukan perbedaan pada foto yang tertera di paspor dengan fisik AR sehingga setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, diketahui bahwa paspor yang digunakan bukanlah milik AR,

Dia diamankan oleh petugas pada Sabtu (25/2),” jelas Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra.

Penggunaan identitas yang tidak sesuai atau impostor merupakan tindakan serius yang dapat membahayakan keamanan dan integritas perbatasan negara. “Kami bersyukur atas keberhasilan petugas kami dalam mengidentifikasi dan mencegah kasus ini.”

Dari hasil pemeriksaan petugas, AR menjelaskan bahwa ia mendapatkan paspor dan dokumen milik orang lain tersebut dari rekannya W yang selama ini membantu pengurusan proses keberangkatan AR ke Australia. AR mengaku ragu pada awalnya, tapi setelah diyakinkan oleh W bahwa wajahnya  mirip dengan wajah pemilik Paspor dan Visa tersebut, ia pun kemudian setuju untuk mengikuti saran W.

BACA JUGA:  Wayan Koster Bangga saha Nyihna Yasa DPC PDI-Perjuangan Bangli

Dari kasus ini, Suhendra berpesan agar setiap WNI yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menolak apabila diberikan dokumen perjalanan atas nama orang lain demi keamanan sendiri. “Saat ini, Tim Inteldakim Imigrasi Ngurah Rai masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini, termasuk kemungkinan adanya sindikat yang terlibat dalam praktik impostor untuk keperluan perjalanan ke luar negeri,” imbuh Suhendra.

Sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan dalam mencegah aksi impostor dan tenaga kerja ilegal, Kantor Imigrasi Ngurah Rai juga menerima plakat dan piagam penghargaan dari Kedutaan Besar Australia. Penghargaan ini menegaskan komitmen Kantor Imigrasi Ngurah Rai dalam menjaga keamanan serta kedaulatan negara. Zor