Batal Jadi Tuan Rumah U-20, Komunitas Peduli Timnas Bereaksi

IMG_20230331_100845

BADUNG, diaribali.com – Komunitas Peduli Timnas Indonesia Bali mendesak Gubernur Wayan Koster untuk segera meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khusunya pecinta sepak bola dan masyarakat Bali.

Komunitas yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Artha ini menilai surat penolakan terhadap Timnas Israel yang akhirnya berujung pada pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Bali, dinilai sangat ceroboh dan sangat fatal terhadap olahraga Indonesia.

“Saya ingin beliau (Wayan Koster, red) sebagai pemimpin bertanggung jawab untuk meminta ma’af kepada warga Indonesia terlebih khusus masyarakat Bali pencinta bola, bahwa apa yang dilakukan itu kecerobohan sangat fatal dan menghancurkan masa depan bola Indonesia,” ujar I Gusti Putu Artha di Wantilan DPRD Provinis Bali, pada Kamis (30/3/23).

Selain itu, ia menilai, Gubernur Wayan Koster telah melanggar hukum tata Negara. Menurutnya, urusan luar negeri itu urusan pemerintahan pusat bukan pemerintah provinsi.

“Dari segi hukum tata negara sudah dilanggar, urusan luar negeri adalah urusan pemerintahan pusat bukan pemerintah provinsi,” katanya.

Putu Artha menegaskan, jika Gubernur Wayan Koster tidak segera melakukan permintaan maaf maka dipastikan gerakan ini akan berlanjut dengan kekuatan yang cukup besar.

“Kami akan konsolidasi simbol-simbol sepak bola Indonesia di Bali untuk bisa melakukan penyampaian aspirasi lebih besar dengan tertib, sehingga kita berharap pak Wayan Koster untuk ikhlas minta maaf kepada warga Indonesia atas kecerobohan,” tegasnya.

BACA JUGA:  Pasca ditutupnya Operasional Trans Metro Dewata, Pasek Suardika Sampaikan Masukan

Ia pun tidak menyebut berapa masa yang akan diturunkan, dan ia pastikan gerakan tersebut tidak ada unsur politik tetapi murni karena rasa peduli terhadap olahraga Indonesia.

“Belum tahu berapa masa yang akan diturun, tapi saya berharap tidak terlalu besar, dalam artian kalaupun ada simbol-simbol masa, karena ini tidak ada niatan politik makan buat saya cukup 100 orang sudah cukup,” tutupnya. Zor