Banjir Telan Korban 14 Meninggal, BNPB: Dipicu Dinamika Atmosfer Gelombang Rossby dan Kelvin

IMG-20250911-WA0199
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) saat memantau Posko Pengungsian korban Banjir.

Denpasar,diaribali.com –
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mendampingi  Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir di Denpasar, Kamis (11/9) pagi. Dalam kunjungan tersebut, keduanya menyerahkan bantuan dan memastikan penanganan pascabencana menjadi prioritas, terutama pemulihan infrastruktur.

Letjen Suharyanto menyampaikan,  Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan BNPB turun langsung menangani dampak bencana. “Kami diminta langsung oleh Presiden untuk segera bertindak. Kami sudah rapat koordinasi dengan Gubernur Bali dan kepala daerah lainnya, lalu meninjau Pasar Badung yang basement-nya terendam,” ujarnya.

Suharyanto menyebut, seharusnya Bali pada bulan September tidak terjadi hujan. Banjir saat ini dipicu  dinamika atmosfer Gelombang Rossby dan Kelvin.

“Banjir dipicu oleh hujan ekstrem yang menurut BMKG disebabkan oleh dinamika atmosfer Gelombang Rossby dan Kelvin. Curah hujan dalam satu hari setara dengan akumulasi tiga bulan,” terang Suharyanto.

Sebagai respons, Gubernur Bali menetapkan status tanggap darurat selama sepekan. BNPB memastikan kebutuhan dasar pengungsi, seperti logistik dan perlengkapan, terpenuhi. Rumah rusak berat akan diganti, rusak sedang mendapat bantuan Rp 30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta.

Sementara itu, Wagub Giri Prasta menyatakan duka atas musibah yang menelan 14 korban jiwa, dengan dua lainnya masih dalam pencarian. Ia menegaskan fokus pemerintah kini adalah perbaikan infrastruktur dan pemulihan kondisi warga.

Di wilayah Tohpati, sebanyak 124 warga terdampak. Saat ini, 26 orang masih mengungsi di Posko Banjar Tohpati, terdiri dari lansia, anak-anak, dan bayi. Sebagian besar rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang.