Bali ‘Sapu’ Empat Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025

Jakarta,diaribali.com —
Provinsi Bali menegaskan posisinya sebagai barometer pelestarian budaya nasional. Dalam ajang Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 yang digelar Kementerian Kebudayaan RI di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta, Selasa (21/10), Bali berhasil meraih empat dari lima kategori penghargaan utama.
Empat penghargaan tersebut meliputi Pemerintah Daerah Terbaik, Museum Terbaik, Taman Budaya Terbaik, dan Anjungan Daerah TMII Terbaik. Capaian itu menjadi bukti konsistensi Bali dalam menjaga warisan budaya sekaligus mengembangkannya di tengah arus modernisasi.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, yang hadir mewakili Gubernur Bali, menyampaikan penghargaan tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, pelaku budaya, dan masyarakat.
“Ini adalah hasil dari dedikasi dan sinergi semua pihak yang terus berkomitmen menjaga kebudayaan sebagai jantung kehidupan masyarakat Bali,” ujar Sugiartha usai menerima penghargaan.
Ia menambahkan, melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pemerintah daerah terus memperkuat kebijakan pelestarian budaya dengan program berbasis kearifan lokal.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam menjaga dan memuliakan kebudayaan Bali,” katanya.
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan, Anugerah Kebudayaan Indonesia merupakan bentuk penghargaan negara bagi individu, lembaga, maupun pemerintah daerah yang konsisten memajukan kebudayaan.
“Kebudayaan adalah fondasi peradaban bangsa. Seperti kata Bung Karno, bangsa yang kuat tidak hanya memiliki kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi, tetapi juga kepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Ajang AKI 2025 digelar dalam dua tahap. Tahap pertama pada 25 Agustus memberikan apresiasi kepada 14 pelaku seni dan budaya. Tahap kedua, Oktober ini, menganugerahkan lima kategori penghargaan, yakni Anjungan Daerah TMII, Lembaga Asing dan Perorangan Asing, Museum, Pemerintah Daerah, dan Taman Budaya.
Dengan capaian ini, Bali tidak hanya menegaskan diri sebagai pusat wisata budaya dunia, tetapi juga sebagai daerah yang berhasil menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian nilai tradisi dan jati diri bangsa. (Art)