DBFW: Lokal Bergerak, Ekonomi Bali Terangkat”

Denpasar,diaribali.com—
Gelaran Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) kembali menjadi panggung bagi produk lokal untuk naik kelas. Dalam pembukaan sesi kedua DBFW di Gedung Ksirarnawa, Selasa (2/12) malam, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa acara ini memberi multiplier effect signifikan bagi ekonomi daerah, terutama bagi pelaku IKM dan UMKM.
Koster menilai DBFW mematahkan anggapan bahwa ajang fesyen berskala besar hanya milik kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Bali, menurutnya, memiliki kekuatan yang tak kalah besar, tetapi lama berada di posisi pengikut.
“Bali selama ini sedikit tampil dan hanya sebagai pengikut. Kini Bali mulai menjadi penyelenggara dan menampilkan keunggulan produk lokal,” ujar Koster.
Menurut Koster, dampak berlapis DBFW muncul karena seluruh rantai kreatifnya mengandalkan potensi lokal. Para desainer Bali yang sebelumnya minim ruang tampil kini mendapat panggung untuk meningkatkan kualitas dan dikenal publik. Produk yang dipresentasikan juga berbasis kriya dan material Bali yang mencerminkan identitas budaya. Bahkan para model mayoritas adalah talenta Bali.
“Semua-semuanya lokal. Ini esensi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kita ingin menggerakkan keseluruhan potensi lokal untuk memutar roda perekonomian,” kata Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng.
Ia menambahkan, DBFW tidak hanya menarik perputaran ekonomi kreatif, tetapi sekaligus menjadi media pelestarian budaya. Produk lokal Bali dinilai memiliki ruang besar untuk berkembang bila ditopang oleh wadah teratur dan berkelanjutan.
Koster mendorong Dekranasda kabupaten/kota agar ikut menyelenggarakan ajang serupa. Harapannya, lebih banyak desainer, IKM, dan UMKM dapat terlibat sehingga penguatan SDM kreatif Bali semakin merata.
Ketua Dekranasda Bali, Putri Koster, menjelaskan bahwa DBFW Sesi 2 digelar selama tujuh hari berturut-turut. Acara ini melibatkan desainer lokal serta berbagai instansi pemerintah dan organisasi masyarakat. Pada hari pertama, panggung diisi pagelaran busana pengantin oleh Turah Mayun, serta karya dari Bara Silver & Gold, Geoniloe, Puspa Mega, Darmawan Silver, dan Taksu Desain.
DBFW diharapkan terus menjadi katalis bagi ekonomi kreatif Bali, sekaligus memastikan budaya dan identitas lokal tetap menjadi fondasi utama di tengah arus industri fesyen modern.