Prodi Arsitektur FTP Unwar Perkuat Jejaring Internasional Lewat Workshop Bamboo Parametric

IMG-20251103-WA0187
Foto bersama Narasumber dan Peserta Workshop Bamboo .

Denpasar,diaribali.com
Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTP) Universitas Warmadewa melalui Program Studi Arsitektur kembali menunjukkan kiprahnya di tingkat internasional dengan menggelar Bamboo Workshop bertema “Habitat for Tomorrow: Affordable, Inclusive, and Sustainable Living.”

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan HABITechno7 + The Visaca International Joint Conference and Workshop, serta melibatkan kerja sama antara Universitas Warmadewa, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Udayana.

Workshop dilaksanakan dalam dua tahap, yakni online workshop selama lima hari dan hands-on workshop selama tiga hari. Setelah sesi daring berakhir, kegiatan tatap muka resmi dibuka pada Senin, 3 November 2025, bertempat di Outdoor Area Lantai 5 Gedung G2 FTP Universitas Warmadewa, dengan Unwar bertindak sebagai tuan rumah (host) kegiatan internasional ini.

Kegiatan menghadirkan dua narasumber dari ITB, yaitu:
• Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T., M.T. – Kepala Program Studi Arsitektur ITB
• Rakhmat Fitranto Aditra, S.T., M.T., Ph.D. – Dosen Arsitektur ITB

Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Warmadewa, I Nyoman Gede Mahaputra, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop ini. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perkuliahan daring yang telah dimulai sejak minggu sebelumnya, dan kini dilanjutkan dengan sesi praktik langsung selama tiga hari.

Menurutnya, inisiatif penyelenggaraan kegiatan ini berawal dari komunikasi intens dengan tim ITB, khususnya dengan Dr. Andry, mengenai penguatan jejaring dan kolaborasi akademik antaruniversitas.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa Arsitektur Universitas Warmadewa berkesempatan belajar langsung tentang material bambu dari perspektif teknologi modern, khususnya struktur tensegrity. Ini pengalaman pertama bagi mereka untuk mengenal bambu bukan hanya sebagai material tradisional, tetapi juga bagian dari eksplorasi teknologi konstruksi masa depan,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini, dengan harapan kolaborasi tersebut memberikan manfaat bagi pengembangan pendidikan arsitektur dan penerapan konsep lingkungan berkelanjutan.

Wakil Dekan BARPM FTP Unwar, Ir. Wayan Ariyana Basoka, S.T., M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada tim ITB atas kesempatan berkolaborasi dan berbagi ilmu.

Ia menilai workshop ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan konsep Tensegrity Structure kepada mahasiswa serta menjadi wadah pembelajaran lintas universitas.

Dr. Ariyana juga berbagi pengalaman pribadinya saat menempuh studi magister pada tahun 2017, di mana ia pernah mengerjakan proyek serupa menggunakan material bambu dan tali.

“Pengalaman itu kini terasa relevan kembali, karena tema workshop ini menekankan pentingnya inovasi dalam pemanfaatan material alami secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini memperluas wawasan mahasiswa dan membuka peluang kerja sama berkelanjutan antara Universitas Warmadewa dan ITB.

Sementara itu, narasumber dari ITB, Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T., M.T., menjelaskan,  workshop bersama ini merupakan wujud nyata dari gagasan yang telah lama direncanakan oleh ITB, Unwar, dan Udayana. Ia mengaku keinginan untuk mengadakan workshop di Bali sudah ada sejak lama dan baru kali ini dapat terwujud.

Dalam paparannya, Dr. Andry menjelaskan sejarah dan konsep struktur Tensegrity—struktur yang pertama kali ditemukan pada tahun 1921 dan dipatenkan oleh Profesor Fuller pada tahun 1948. Ia mulai mendalami struktur ini saat studi di Jerman pada tahun 2010–2011 bersama rekan penelitinya, Dr. Rahmat, yang kini juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini.
Keduanya terus meneliti dan mengembangkan struktur tensegrity dari sisi manual, teknologi, hingga pendekatan digital.

Dr. Andry juga memperkenalkan konsep pengembangan terbaru, yaitu Reciprocal Tension Structure, hasil pengembangan dari Reciprocal Frame yang menjadi fokus utama pembelajaran dalam workshop ini.

Ia menekankan bahwa keberhasilan membangun struktur semacam ini sangat bergantung pada kerja sama tim, karena arsitektur modern tidak hanya berbicara tentang bentuk, tetapi juga kolaborasi dan inovasi.

Melalui kegiatan ini, Universitas Warmadewa memperkuat perannya dalam jejaring akademik internasional dan berkontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu arsitektur serta teknologi konstruksi ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi Universitas Warmadewa untuk menjadi perguruan tinggi berdaya saing internasional di kawasan Asia Tenggara.
warmadewa.ac.id (Art)