Forum Infobank, Amitaba: Digitalisasi Kunci Eksis BPR

IMG-20250828-WA0017
Direktur Utama BPR Kanti Made Arya Amitaba

Gianyar,diaribali.com –
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti  menggelar pertemuan yang bertajuk Forum Infobank. Forum ini merupakan sebuah  momentum penting bagi penguatan peran BPR dalam ekosistem keuangan nasional.

Tak sekedar forum biasa, lebih menarik kegiatan ini dirangkai dengan peluncuran buku kedua Dr. Roberto Akyuwen, yang mampu memebrikan referensi keuangan berbasis digital serta menjawab tantangan BPR ke depan agar tetap eksis di tengah perkemabngan digitalisasi keuangan  yang semakin masif.

Selain itu, forum juga dirangkai dengan penandatanganan MoU digitalisasi perbankan, serta penyerahan beasiswa bagi karyawan BPR Kanti dalam program “Satu Keluarga Satu Sarjana”, yang digelar di Pusdiklat BPR Kanti di Batubulan, Gianyar pada Rabu (27/08/2025).

Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, SE., MM., menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi langkah nyata menuju transformasi BPR. “Buku yang diluncurkan ini penting karena memotret regulasi perbankan dan kontribusinya, di mana sekitar 15–20 persen biaya operasional perbankan terkait regulasi. Harapannya, buku ini memberikan pemahaman yang sama baik bagi regulator maupun pelaku BPR dalam implementasi di lapangan,” ungkap Amitaba.

Momentum forum ini juga ditandai dengan pengumuman kelahiran Jaringan BPR Nusantara (JBPRN) belum lama ini. JBPRN diharapkan menjadi solusi menyeluruh atas berbagai tantangan yang dihadapi BPR, mulai dari pendanaan, tingginya kredit bermasalah (NPL), keterbatasan produk, hingga penguatan SDM dan teknologi digital.

Dengan dukungan regulasi, lanjut Amitaba, terbaru melalui UU P2SK, BPR kini memiliki peluang besar untuk melakukan penyertaan permodalan dalam industri pendukung perbankan.

Amitaba menambahkan, digitalisasi perbankan adalah keniscayaan bagi BPR untuk bisa eksis di masa depan. Melalui JBPRN, berbagai persoalan BPR dapat dicarikan solusi, termasuk layanan digital, sistem core banking, hingga pembayaran berbasis QRIS dan PPOB.

“Kami berharap JBPRN bisa menjadi anchor bank atau apex bank yang benar-benar mengayomi BPR. Dengan begitu, BPR akan semakin kuat, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, serta tetap eksis di tengah ketatnya persaingan industri keuangan,” katanya.

Forum ini turut dihadiri perwakilan OJK Provinsi Bali, YB Handaru Purnasakti yang mewakili Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu; Direktur Infobank Digital, Apriyani Kurniasih; sejumlah rektor dari universitas ternama di Bali; jajaran pengurus Perbarindo dari berbagai provinsi; pimpinan bank daerah; hingga direksi dan komisaris BPR se-Indonesia. Kehadiran para tokoh tersebut menegaskan kuatnya dukungan terhadap upaya BPR Kanti dan JBPRN dalam memperkuat jaringan BPR secara nasional.

Semetara Deputi Direktur Lembaga Jasa  Keuangan OJK Bali, YB Handaru Purnasakti mengapresiasi forum yang digelar BPR Kanti  yang menginspirasi perbankan, khususnya BPR. Forum ini dipandang mampu menjawab tantangan digitalisasi keuangan perbankan. “Dengan ini BPR semakin peka dan memiliki literasi digital yang lebih baik.

“Ke depan, pihaknya berharap ada peningkatan terhadap manajemen risiko, permodalan maupun tata kelola. Sukses buat BPR Kanti, jangan berhenti di forum, melainkan implementasi,” pungkasnya.  (Art)