Unwar Kuatkan UMKM Jajanan Tradisional Bali melalui Manajemen Usaha dan Digitalisasi

Gianyar,diaribali.com–
Industri rumah tangga jajanan khas Bali telah lama menjadi bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal. Di Desa Pering, Gianyar, jajanan tradisional Bali tidak hanya sekadar menjadi suguhan, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tantangan baru muncul, terutama dalam hal akses pasar yang terbatas, pengelolaan bisnis yang belum optimal, serta kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pemasaran produk.
Menyikapi hal tersebut, Perguruan Tinggi hadir di tengah masyarakat melalui Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) seperti yang dilakukan Universitas Warmadewa (Unwar) dengan memberian barang modal oleh ketua Tim PKM kepada i dustri rumah tabgga ( IRT) Jajan Tradisional Bali di Desa Pering, Gianyar pada Juli lalu.
Untuk itu, pemberdayaan masyarakat melalui inovasi manajemen bisnis dan digitalisasi menjadi solusi yang tepat. Tim pengabdian Unwar beranggotakan Dewa Ayu Putu Niti Widari, SE.,MM , Dr. Ida Ayu Surasmi, SE.,MM.,Ak dan AA.Ayu Erna Trisnadewi, SE.,MSi berupaya memberikan edukasi dan pendampingan guna mengatasi permasalahan tersebut.
Dewa Ayu Putu Niti Widari melihat adanya fenomena keterbatasan dari IRT Jajanan Tradisional Bali ini seperti minimnya pengetahuan pengelolaan usaha dan pemasaran berbasis digital.
Tim PKM memberikan pengetahuan serta praktik secara langsung dengan edukasi manajemen usaha. Mitra juga akan dilatih dalam menjurnal transaksi dan melakukan perhituangan laba usaha yang diberikan oleh AA.Ayu Erna Trisnadewi.
Edukasi dan pendampingan juga dilakukan pada materi pemasaran digital yang disampaikan oleh Ida Ayu Surasmi. Digitalisasi tidak hanya menawarkan kemudahan dalam promosi dan penjualan produk, tetapi juga membuka peluang baru bagi para pelaku industri rumah tangga untuk mengembangkan usaha mereka secara lebih efisien. Melalui penerapan teknologi digital, jajanan khas Bali yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Pering dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga pasar global.
Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa. Mahasiswa membantu mitra mengoptimalkan manajemen usaha mempersiapkan pencatatan, melakukan penataan produk untuk foto katalog modern, serta memperkenalkan platform digital untuk promosi dan penjualan daring.
Dengan pendekatan kolaboratif, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk jajanan khas Bali, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan alat digital dan praktik manajemen bisnis modern, produsen lokal telah mengatasi hambatan tradisional, menjangkau pasar yang lebih luas, dan meningkatkan efisiensi operasional. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi usaha rumahan tetapi juga memastikan pelestarian dan apresiasi global terhadap warisan kuliner Bali. Kesuksesan program ini menyoroti potensi penggabungan tradisi dengan teknologi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan pemberdayaan di komunitas lokal.
Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan penyerahan bantuan barang modal oleh Ketua Tim pengabdian bersama tim pengabdian Unwar berupa alat mixer adonan jajan untuk mempercepat proses produksi dan mesin pengemas (sealer) untuk jajanan yang dikemas dalam cup agar lebih bersih dan higienise. (Art)