Survei BI, Kunjungan Wisman Pengaruhi Kegiatan Usaha di Bali
![IMG-20250210-WA0088](https://diaribali.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250210-WA0088-1024x999.jpg)
Denpasar,diaribali.com-
Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada triwulan IV 2024 tidak setinggi triwulan sebelumnya memengaruhi dunia usaha di Pulau Dewata. Selain itu, cuaca ekstreme juga menjadi faktor penghambat perkembangan dunia usaha.
Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali
pada triwulan IV 2024 masih tetap positif meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari nilai Saldo BersihTertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha sebesar 29,56 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 65,08 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Senin (10/2), menyampaikan, kinerja SKDU Provinsi Bali pada triwulan IV 2024 masih bertumbuh meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Curah hujan tinggi pada pada triwulan IV 2024 diprakirakan sebagai faktor yang mempengaruhi kondisi kegiatan
usaha di Provinsi Bali.
Beberapa Lapangan Usaha (LU), seperti LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami penurunan karena berakhirnya masa panen. Penurunan pada LU Pertanian sejalan dengan kapasitas produksi terpakai LU Pertanian pada triwulan IV 2024 sebesar 72,47 persen, atau menurun
dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 79,86 persen.
Lebih lanjut, LU Akomodasi Makan dan Minum (akmamin) turut mengalami penurunan. Responden
menyampaikan hal tersebut dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas wisata pada saat libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru akibat cuaca hujan. Penurunan LU Akmamin juga terlihat dari menurunnya tingkat kunjungan wisatawan pada triwulan IV 2024.
Berdasarkan data Angkasa Pura, lanjut Erwin, jumlah kunjungan domestik triwulan IV 2024 sebanyak 1,22 juta orang, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,37 juta orang. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga turut mengalami penurunan, dengan jumlah kunjungan wisman pada triwulan IV 2024 sebanyak 1,75 juta orang, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,98 juta orang.
Meskipun demikian, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha pada triwulan I 2025 akan tumbuh
positif dengan SBT sebesar 34,55 persen. Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang diprakirakan akan meningkat seiring dengan dimulainya musim panen pada komoditas utama seperti padi. Selain itu, LU Perdagangan juga menunjukkan potensi pertumbuhan kinerja usaha sejalan dengan adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Idul Fitri.
SKDU merupakan survei triwulanan Bank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
kondisi kinerja dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi. Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha.
Metode perhitungan dilakukan dengan saldo bersih tertimbang yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah respon yang memberikan jawaban menurun, dan dengan memperhitungkan bobot masing-masing lapangan usaha. (Art)