Lakukan Brata, Siwaratri: Mencari Terang Dalam Kegelapan

IMG-20250126-WA0006
Umat Sedang Melakukan Persembahyangan atau Pemujaan.

DENPASAR,DiariBali.com-
Umat Hindu mengenal dan meyakini dengan hari suci Siwaratri. Beberapa hari lagi kita akan melakukan Hari Suci Siwaratri, hari dimana kita sebagai umat akan melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa. Siwa dalam tri murti adalah sebagai pemralina, yaitu mengembalikan segala sesuatu yang ada di alam ini keasal mulanya.

Pemujaan kepada Dewa Siwa yang paling dikenal oleh masyarakat hindu khususnya di Bali adalah perayaan Hari Siwaratri. Di dalam melaksanakan hari suci ini banyak diantara umat yang merasa penasaran seputar begitu hebatnya brata siwaratri yang dilakukan oleh seorang Lubdaka dalam susastra Siwaratrikalpa, yang mampu mengantarkannya sebagai tujuan tertinggi umat yaitu menyatu ke alam siwa.

Bagaimanakah sesungguhnya pelaksanaan Siwaratri ini sehingga mampu memberikan kekuatan yang sangat hebat dalam rangka melebur karma kita?

Didalam Kitab Siwa purana, dikatakan keagungan Brata siwaratri dalam bagian jnana samhita, yang mengisahkan tentang percakapan seorang Rsi dengan seorang bhakta yang sangat tekun bernama Suta. Dalam percakapannya itu terceritakan seorang manusia yang sangat jahat yang bernama Rurudruha yang pada akhirnya atmanya mampu mencapai pembebasan dan mencapai alam Siwa.

Pada kitab lainnya yaitu kitab Skanda Purana juga mengisahkan tentang percakapan seorang murid yang bernama Lomasa, dengan gurunya yaitu para Rsi. Dalam diskusi itu diceritakan seorang manusia yang bernama Canda yang sangat jahat dan kejam dalam hidupnya yang juga pada akhirnya mendapatkan penyadaran, dan mencapai alam Siwaloka.

BACA JUGA:  Jaring 16 Ogoh-Ogoh Terbaik, Kasanga Fest Kembali Digelar

Sementara dalam Garuda purana juga ada yang memuat kehebatan Brata Siwarati yaitu pada percakapan Dewa Siwa dengan Dewi Parwati. Didalam percakapan beliau itu Dewi Parwati menanyakan tentang brata yang palng baik dilakukan untuk melakukan peleburan dosa, dan jawaban Dewa Siwa adalah Brata Siwaratri.

Terakhir adalah kitab Padma Purana yang mana menceritakan tentang seorang raja bernama Dilipa yang berdiskusi dengan Rsi Wasistha. Di sini diceritakan dalam diskusi tersebut tentang seorang pemburu bernama Nisada yang kemudian mampu mencapai pembebasan dengan cara melakukan Brata Siwaratri.

Teks suci hindu yang memuat tentang keagungan brata Siwaratri diatas memberikan kita penegasan bahwa adalah benar dengan melakukan yadnya dan brata Siwaratri seseorang akan mampu menuju Siwa. Yang perlu digaris bawahi dalam Siwaratri ini adalah bahwa kita akan melakukan peleburan Dosa, yaitu meminimalkan perbuatan buruk kita dengan cara menebusnya dengan berbagai keluhuran atau dengan melakukan Brata.

Brata yang dilakukan yaitu dengan Jagra (Tidak Tidur), Upawasa (berpuasa) dan Monobrata (perenungan dengan Meditasi) adalah brata yang akan utama apabila dilakukan dengan kesungguhan. Pertanyaannya mengapa Brata ini dilakukan pada Purwanining tilem kepitu ? tentu menjadi pertanyaan sebab bagaimana kita tercerahkan dalam kegelapan? sehari sebelum tilem kepitu sering disebut dengan Purwanining Tilem Kepitu didalam padewasan disebutkan sebagai malam yang paling gelap selama kurun waktu 1 Tahun.

BACA JUGA:  Tumpek Wayang, Pemkot Denpasar Gelar Persembahyangan

Malam ini dipercaya sebagai malam perenungan dan peleburan segala macam dosa dengan cara melakukan Brata Siwaratri. Bagaimanapun juga bahwa kegelapan fikiran manusia mesti dicerahkan dengan pengetahuan dan kesucian.

Siwa sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi adalah pemberi dan penganugerah kecemerlangan pikiran itu. Secara nyata, kita yang terliputi oleh awidya (kegelapan) akan mampu tercerahi dengan Vidya (Sinar pengetahuan) apabila kita mampu menemukan penyadaran di malam Siwa itu (Atutur Ikang Atma Rijatinnya).

Lakukanlah Brata Siwaratri dengan kesungguhan dan bukan karena kemampuan, sebab dengan itu maka anugerah yang berlimpah dari Siwa akan mampu membebaskan atau menerangi kegelapan kita.

Penyadaran adalah kunci dari segala yang menjadi tujuan Brata Siwaratri itu, sehingga sesungguhnyalah kesadaran itu muncul setiap hari, sehingga berkah Siwaratri pun akan kita dapatkan setiap hari. Sadar sebagai manusia yang sangat perlu untuk bekerja, sadar dengan diri sebagai ciptaannya sehingga perlu memuja dan sadar bahwa segalanya itu perlu untuk kita syukuri. Rahajeng Nyanggre Rahinan Suci Siwaratri.

Penulis: I K Satria