Empat Pimpinan DPRD Provinsi Bali Dilantik, Dewa Jack sebagai Ketua

Proses Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan DPRD Bali
Proses Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan DPRD Bali, Selasa (8/10) di Kantor DPRD Provinsi Bali.

Proses Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan DPRD Bali

Denpasar,DiariBali.com

Empat Pimpinan DPRD Provinsi Bali masa jabatan 2024-2029 resmi dilantik pada Selasa (8/10) di Gedung Utama Kantor DPRD Provinsi Bali.

Adapun empat pimpinan dewan Bali diantaranya  Dewa Made Mahayadnya sebagai Ketua, I Wayan Disel Astawa sebagai Wakil, Ida Gede Komang Kresna Budi sebagai  dan I Komang Nova Sewi Putra.

Peresmian pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.4-4289 Tahun 2024 yang dibacakan oleh Sekretaris DPRD Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra.

Dewa Mahayadnya yang akrab disapa Dewa Jack  mengungkapkan, proses pelantikan berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. “Ya, sesuai aturan kami dilantik tanggal 2 September, sekurang-kurangnya sebulan kemudian kami ditetapkan. Pimpinan DPRD Provinsi Bali ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dan sudah terwujud hari ini. Terima kasih atas dukungan semua,” ucapnya saat ditemui usai pelantikan.

Saat ditanya mengenai alasan penetapan tanggal 8 Oktober sebagai hari pelantikan, Dewa Jack menjelaskan bahwa pihaknya menerima surat dari Kemendagri pada 4 Oktober lalu. Namun, bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, pelantikan baru bisa digelar beberapa hari setelahnya.

“Diberitakan oleh Kemendagri bahwa surat sudah ditandatangani tanggal 4, sedangkan besoknya kan Kuningan, tidak bisa kami menggerakkan staf untuk membikin surat undangan dan lain-lain. Nah, akhirnya kami putuskan jedalah hari Senin, karena baru masuk dari hari raya, kemudian Selasa kita pelantikan sehingga persiapannya bisa maksimal seperti hari ini kita bisa saksikan bersama,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, fraksi-fraksi DPRD Bali juga telah dibentuk berdasarkan keputusan masing-masing partai. “Sudah, tadi itu berdasarkan surat keputusan Dewan Pimpinan Daerah PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat,” jelas Dewa Jack.

Ia juga menegaskan bahwa jumlah komisi masih tetap empat, sama seperti sebelumnya. “Tetap 4, ada Badan Kehormatan, ada Bapemperda, kemudian 4 komisi,” sebutnya.

Dewa Jack juga mengungkapkan adanya perubahan dalam gabungan fraksi di DPRD Bali kali ini, terutama terkait Partai Solidaritas Indonesia (PSI). “Perubahannya di PSI, dulu di fraksi NasDem, Hanura, PSI, sekarang Gerindra PSI, makanya saya ulang tadi, nama fraksinya Gerindra PSI, fraksinya Demokrat NasDem,” pungkas politisi PDIP asal Buleleng.

Sementara PJ Gubernur Bali SM Mahendra Jaya dalam sambutannya mengungkapkan, lembaga DPRD adalah mitra kerja yang berkedudukan sejajar dengan kepala  daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan, diperlukan kondisi yang selaras dan serasi, harmoni dalam hubungan kerja antara keduanya sebagai pemegang dan pelaksana  amanat rakyat, untuk dapat mengoptimalkanpotensi-potensi yang ada sebagai upaya pengembangan serta peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bali yang tentu saja dengan tetap menjunjung tinggi nilainilai luhur serta budaya yang ada.

” Sudah saatnya, kinerja harus berorientasi pada hasil dan dampak atau manfaat secara langsung, sehingga kita pastikan masyarakat dapat menikmati manfaat dari proses-proses pembangunan tersebut,” harapnya. (Tas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *