Komit Bantu Sistem Pengamanan bagi Pecalang, Kalpika Loka Persada Gandeng MDA Bali

DENPASAR, diaribali.com – PT. Kalpika Loka Persada menunjukkan komitmen dalam mebantu sistem pengamanan lingkungan bagi pecalang di Provinsi Bali, mengingat pecalang memiliki peran vital dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat Bali.
Sesuai dengan Pergub No.26 tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT) adalah Sistem yang berkolaborasi dan Bersinergi yang saling menguatkan antara PEMDA, POLRI, TNI, Lembaga Desa Dinas, Lembaga Desa Adat dan Swasta dalam penanganan permasalahan social atau konflik-konflik sosial yang ada dalam masyarakat, yang berpotensi menjadi hambatan, tantangan, gangguan keamanan terhadap pembangunan dan kehidupan di Bali.
Untuk itu PT. Kalpika Loka Persada menggandeng Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dalam mengembangkan aplikasi digital yang dapat mendukung forum Sipandu Beradat dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung pada Jumat (16/2/2024) di Kantor MDA Bali.
Direktur PT Kalpika Loka Persada, Bambang Iranto mengatakan, Kalpika ingin berpartisipasi untuk program digitalisais dalam hal pengamanan pecalang di Desa Adat. Karena menurut, Toto sapaan karibnya, pecalang berperan sangat penting dalam pengaman di Pulau Bali.
“PT Kalpika sangat memahami peran dari pecalang, untuk itu kami ingin ikut berpartisipasi. Ini yang disebut local wisdom atau menghormati adat setempat, untuk itu kami bekerjasama melatih pecalang agar lebih siap dalam program pengamanan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini adalah era digitalisasi, sehingga perlu adanya sosialisasi digitalisasi untuk membantu pecalang melakukan program pengamanan secara digital dengan aplikasi yang dikembangkan Kalpika.
Dengan memanfaatkan aplikasi digital, pecalang di Bali akan diberikan kemudahan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab dalam memonitoring setiap kejadian yang berkaitan dengan pengamanan.
“Intinya, pengamanan untuk monitoring, makin cepat kita monitoring kejadian maka makin cepat kita bereaksi, makin cepat kita memberikan reaksi. Contoh ada sesuatu yang terjadi di sesuatu titik, ada pecalang dan dia lihat lalu dia kirim di aplikasi digital, semua membaca, semua beraksi secara cepat, jadi kita tahu tugas masing-masing,” pungkasnya.
Ketua MDA Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet menyambut baik MoU yang dilakukan bersama PT Kalpika Loka Persada dengan harapan dapat membantu meningkatkan kapasitas serta keahlian bagi pecalang Bali yang saat ini berjumlah 40 ribu lebih.
“Kalpika sebagai pionir, semoga pelatihan ini berjalan lancar dan baik sehingga bisa menghasilkan pecalang Bali yang mumpuni dan dikagumi dan dibanggakan oleh nasional maupun internasional,” ujarnya.
Ida Penglingsir berpesan agar pecalang Bali tetap tegas, berwibawa ,metaksu dan tetap berani melakukan tugas swadarma tanpa mengurangi sopan santun, etika, dan ramah tamahnya. “Pecalang Bali harus selalu menunjukan sikap persuasif dan manusiawi dalam melakukan swadarma sehingga yang kita harapkan personal pecalang Bali yang berkapasitas dan berkualitas,” pungkasnya. Zor