Mengenal Infeksi Pada Amandel (Tonsilitis), Kapan Harus Dioperasi?

Oleh : dr. I Gusti Ayu Karindra Dewi, S.Ked
Tonsilitis atau peradangan pada amandel merupakan suatu penyakit yang sering kita jumpai. Tonsil (Amandel) berfungsi untuk melawan kuman yang masuk melalui mulut atau hidung sebelum mereka dapat menyebabkan infeksi diseluruh tubuh. Tonsilitis akut merupakan peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
Tonsilitis baik akut maupun kronik dapat terjadi pada semua umur, namun lebih sering terjadi pada anak – anak umumnya pada rentang usia 5 – 15 tahun. Faktor yang menjadi penyebab utama hal tersebut adalah ISPA dan bakteri group A betahemolytic streptococcus. Kondisi peradangan diperberat jika daya tahan tubuh menurun. Pada tonsil terdapat kumpulan sel darah putih (leukosit), sel epitel yang mati, dan bakteri pathogen dalam kripta. Apabila tidak terjadi penyembuhan yang sempurna pada tonsil, dapat terjadi infeksi berulang. Jika keadaan ini menetap, bakteri patogen akan bersarang di dalam tonsil dan terjadi peradangan yang kronis disebut dengan tonsilitis kronis.
Gejala klinis yang muncul akan berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Gejala tonsilitis akut menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri tenggorok, disfagia (kesulitan menelan), rasa mengganjal dan kering di tenggorok, lesu, nyeri di persendian, dan nyeri di telinga karena nyeri alih melalui saraf glosofaringeus. Tonsilitis pada anak biasanya dapat mengakibatkan keluhan berupa ngorok saat tidur karena pengaruh besarnya tonsil yang mengganggu pernafasan bahkan keluhan sesak nafas dapat terjadi apabila pembesaran tonsil menutup jalan pernafasan.
Pada kasus berat dapat menolak untuk minum atau makan melalui mulut, lemas, serta demam tinggi. Pada pemeriksaan, tampak tonsil membengkak, kemerahan dan terdapat detritus berbentuk folikel, lakuna atau tertutup oleh membran semu serta adanya kripta. Kelenjar sub-mandibula membengkak dan nyeri tekan.
Terapi tonsilitis tergantung pada masing – masing penyebabnya. Tonsillitis akut virus sebaiknya tirah baring, pemberian cairan adekuat, analgesik atau obat anti nyeri, dan antivirus diberikan jika gejala berat. Tonsillitis akut bakterial diberikan antibiotika spektrum luas, antipiretik atau obat penurun panas, dan obat kumur yang mengandung desinfektan. Sedangkan, pengobatan untuk tonsilitis kronis adalah operasi pengangkatan tonsil. Tindakan ini dilakukan pada kasus di mana penatalaksanaan konservatif seperti pemberian obat – obatan gagal untuk meringankan gejala tonsilitis. Adapun indikasi dilakukannya operasi pengangkatan tonsil atau tonsilektomi yaitu :
1.Serangan tonsilitis lebih dari 3 kali per tahun walaupun telah mendapatkan terapi adekuat.
2.Pembesaran tonsil yang menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial
3.Adanya sumbatan jalan napas seperti gangguan menelan, gangguan tidur/sleep apnea, dan gangguan berbicara.
4.Adanya rhinitis, sinusitis kronis, dan abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan.
5.Napas berbau yang tidak membaik dengan pengobatan.
6.Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptococcus beta hemoliticus.
7.Dicurigai adanya suatu keganasan.
8.Adanya gangguan pada telinga tengah (otitis media efusi/otitis media supuratif) *