Bentuk Akuntan Profesional, HMPS Akuntansi FEB Unwar Gelar WAC 2023 Diikuti SMA/SMK se-Bali

DENPASAR, diaribali.com – Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa (HMPS Akuntansi FEB Unwar) menggelar Warmadewa Accounting Competition (WAC) Tahun 2023 Tingkat SMA/K Se-Bali di Ruang Sidang Sri Ksari Mandapa Unwar, Sabtu (1/4).
Kegiatan ini mengusung tema Mengasah Kompetensi Jiwa Akuntansi pada Generasi Muda Untuk Membentuk Akuntan yang Profesional dan Berkualitas serta Berjiwa Kompetitif, diikuti sebanyak 105 peserta dari 15 SMA/SMK se- Bali.
Adapun juri pada lomba ini yaitu Akademisi FEB Unwar Ida I Dewa Ayu Manik Sastri,S.E.,M.Si.,Ak.,CA dan Dr. Partiwi Dwi Astuti,S.E.,M.Si.,Ak.,CA. Pada kesempatan tersebut juga diadakan Seminar terkait Akuntansi oleh Akademisi FEB Unwar Dr. I Wayan Kartana,S.E.,M.Sc.
Ketua Panitia Komang Pramudita Putri Saraswati mengatakan tujuan diadakan acara ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan akuntansi siswa/i SMA/K Se-Bali, menjaring lulusan SMA/K khususnya pada bidang Akuntansi agar nantinya FEB Unwar memiliki mahasiswa yang berpotensi untuk meraih prestasi di bidang akuntansi sehingga dapat membanggakan Unwar serta mengapresiasikan siswa/i SMA/K Se-Bali dengan memberikan Piala Bergilir Warmadewa Accounting Competition kepada peserta yang meraih juara umum.
Dekan FEB Unwar Dr. I Made Sara, SE., MP., dalam sambutannya mengatakan untuk menuju pada visi dan misi FEB Unwar yaitu “unggul” sesuai dengan RIP Unwar serta mempersiapkan unggul di ASIA ditahun 2022- 2026, maka FEB Unwar mendorong kegiatan-kegiatan dikampus selalu berorientasi pada “Bagaimana menciptakan SDM yang unggul” sejalan dengan program pemerintah yaitu menciptakan SDM unggul menuju Indonesia maju, menuju Indonesia Emas 2045.
“WAC Tahun 2023 ingin menjawab terkait tantangan akuntan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, strategi akuntan di era milenial, dan ikut berupaya dalam mendorong kesuksesan akuntan menghadapi perkembangan yang ada,” ujar Made Sara.
Dikatan bahwa dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0, timbul pertanyaan apakah pekerjaan seorang akuntan akan digantikan oleh mesin? Secara keahlian teknis mungkin bisa, tetapu jika mengacu pada International Education Standards (IES) keahlian teknis saja tidak cukup, harus dibarengi dengan kompetensi profesional, nilai profesional, etika, dan perilaku.
“Untuk itulah dalam mengemas pendidikan, khususnya Prodi Akuntansi apabila ingin menghasilkan calon-calon akuntan muda yang milenial peru merubah paradigma sebagai strategi bagaimana menghasilkan akuntan-akuntan muda yang milenial,” katanya.
Salah satunya, kata dia, adalah melakukan peninjauan dan menerapkan kurikulum akuntansi yang sesuai dengan IES dan perkembangan industri 4.0. Bagaimana mengemas kurikulum agar para mahasiswa tidak hanya belajar dari buku teks melainkan juga mencoba dalam penerapan kurikulum dilengkapi dengan praktik langsung, salah satunya dengan bertanam saham.
Dengan begitu, para mahasiswa akan belajar menganalisis laporan keuangan, mempelajari kondisi ekonomi makro, dan menilai kondisi bisnis perusahaan.
Para mahasiswa juga harus membekali diri dengan kompetensi terkait dengan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) dan laporan keuangan terintegrasi (integrated reporting) karena ke depan kebutuhan
informasi laporan keuangan akan sangat luas yang merambah ke ekonomi hijau dan transaksi sosial. rl