Tumbuh 6 Enam Persen, Laba XL Axiata Tembus Rp 34,40 Triliun

JAKARTA,DiariBali.com-
Kinerja sepanjang tahun 2024 berhasil dilalui PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), terbukti perusahaaan jaringan terbaik di Indonesia ini berhasil meraih pertumbuhan positif kinerja sehingga perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), total laba yabg dicapai Rp 34,40 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut kemudian mendorong pertumbuhan EBITDA mencapai Rp 17,88 triliun, tumbuh 13 persen YoY, dengan EBITDA margin yang meningkat menjadi 52 persen. Laba bersih XL Axiata pun ikut terdorong mencapai Rp 1,85 triliun, naik 45 persen YOY.
Hingga periode akhir 2024 ini, XL Axiata juga berhasil meningkatan Average Revenue Per User (ARPU) naik menjadi Rp 43 ribu. Kenaikan ARPU ini seiring dengan pertumbuhan trafik data yang meningkat 9 persen YoY, mencapai 10.547 Petabytes, yang juga ikut mendorong kenaikan kontribusi pendapatan layanan Data dan Digital hingga mencapai sebesar 92 persen dari total pendapatan. Sementara itu, peningkatan trafik tidak terlepas dari kuatnya basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 58,8 juta.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Selasa (5/2/2025), mengatakan, XL berhasil melalui tahun 2024 yang penuh tantangan ekonomi secara nasional dan global dengan kinerja yang cukup solid, dengan pendapatan yang terus meningkat, serta EBITDA dan laba bersih yang tumbuh double digit.
Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis telah menjadi kunci keberhasilan kami. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mendorong peningkatan trafik data yang signifikan.
Dian menambahkan, keberhasilan kinerja sepanjang tahun 2024 tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam meningkatkan efisiensi di setiap lini bisnis dengan cermat. Salah satu langkah yang diambil adalah mengoptimalkan pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran, yang berhasil ditekan hingga 15 persen.
Selain itu, biaya infrastruktur bisa diturunkan hingga 2 persen, dengan perusahaan lebih berfokus untuk meningkatkan site profitability serta menerapkan strategi jaringan yang lebih efisien dan efektif. “Dengan demikian, perusahaan mampu mengendalikan kenaikan OPEX, sehingga tetap lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Ini adalah langkah positif untuk melanjutkan inovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan,” imbuhnya.
Terkait keberhasilan penurunan beban dalam penjualan dan pemasaran, XL Axiata mendorong peningkatan penggunaan aplikasi digital, khususnya aplikasi MyXL dan AxisNet. Hingga akhir tahun 2024, kedua aplikasi ini mencapai total pengguna aktif bulanan hingga sebanyak 33,1 juta atau meningkat lebih dari 100 persen dalam tiga tahun terakhir.
Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan MyXL dan AxisNet merupakan hasil positif dari upaya XL Axiata untuk tak henti berinovasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerapkan strategi yang fokus pada pengalaman pelanggan (CX) berbasis digital melalui data analytics.
Pendekatan dengan memaksimalkan aplikasi digital ini tidak hanya memungkinkan XL Axiata untuk berinvestasi di area yang memiliki nilai tinggi, tetapi juga untuk membangun jaringan yang kuat guna memenuhi permintaan dari berbagai segmen pelanggan. Dengan memanfaatkan data analytics, XL Axiata dapat secara efektif mengevaluasi key performance indicator (KPI) di seluruh aspek yang berkaitan dengan pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas. Hal ini memberikan perusahaan kemampuan untuk merancang strategi yang tepat, sehingga dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Dengan meningkatnya penggunaan aplikasi MyXL dan AxisNet, perusahaan berhasil untuk bisa lebih memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Hal ini memungkinkan XL Axiata untuk memberikan penawaran yang lebih tepat kepada pelanggan, pada waktu yang tepat, dengan cara yang lebih efektif.
Data Net Promoter Score (NPS) XL Axiata masih meningkat secara signifikan. Peningkatan ini tidak hanya mendorong penggunaan layanan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan. XL Axiata berkomitmen melanjutkan penerapan strategi ini sepanjang tahun 2025 dan kedepan.
Tak kalah menarik, XL Axiata kini juga masih mengembangkan produk ke segmen korporasi dan usaha kecil menengah (UKM). Pengembangan layanan ke kedua segmen tersebut juga diselaraskan dengan semakin meningkatnya kebutuhan atas layanan Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan Big Data.
“XL Axiata memperluas infrastruktur jaringan hingga akhir 2024, XL Axiata telah menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 5.740 unit. Dengan demikian total BTS saat ini mencapai 165.864 unit, meningkat sebesar 4 persen YOY. Dari total tersebut, hampir 111 ribu di antaranya merupakan BTS 4G,” terang
Dian.
Lebih jauh disampaikan, XL Axiata terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kualitas jaringan, yang menjadi fondasi utama dalam memberikan pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata untuk memperkuat jaringan tercermin dari pengeluaran belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,4 triliun. XL Axiata akan terus melanjutkan inisiatif investasi dalam pengembangan jaringan dengan pendekatan yang cermat, guna memastikan bahwa layanan yang ditawarkan semakin berkualitas dan mampu mendukung pertumbuhan penggunaan jaringan yang terus meningkat. (Art)