Tri Rismaharini Beli Endek, Songket hingga Tas di Pameran Bali Bangkit
DENPASAR- DiariBali
Kepedualian terhadap pelaku Industri Kecil, dan Menengah (IKM) yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini patut diancungi jempol. Dalam kunjungan kerja ke Pulau Dewata, Bali dapat menyempatkan diri untuk meninjau secara langsung Pameran IKM Bali Bangkit 2021 Tahap 2 langsung membeli Kain Emdek, Songket, hingga tas Anyaman Bambu, karena kekagumannya terhadap produksi Masyarakat Bali.
Kekaguman mantan Walikota Surabaya ini (Tri Rismaharini, red) kian menyala, ketika Gubernur Bali, Wayan Koster memperkenalkan seorang penenun asal Sidemen, Karangasem, Gusti Ayu Karang Nika yang sedang menenun selendang berbahan kain katun bermotif embun dengan menggunakan alat tenun tradisional bernama, Cagcag, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar, Rabu, (26/5).
Usai melihat aktivitas menenun tersebut, Mensos Tri Rismaharini kemudian langsung jatuh hati terhadap keindahan Kain Tenun Endek Bali yang memiliki motif pewayangan, motif figura, hingga motif seseh. Kemudian secara spontan Mensos RI dengan progresif langsung meminta ajudannya untuk merekam dirinya yang sedang mempromosikan Kain Tenun Endek Bali.
“Saya mengajak masyarakat (dengan penerapan Prokes, red) untuk berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit yang di create oleh Dekranasda Provinsi Bali. Niki asli Bali,” ujar politisi PDI Perjuangan ini yang sempat melontarkan logat Bahasa Bali.
Pihaknya mengaku, jika ke Bali, nantinya tak segan akan menggunakan tenun endek khas Bali. Selain memndorong pelaku IKM Bali untuk tetap kerkarya, juga sebagai bentuk kepedulain dan kecintaan terhadap produk lokal atau nusantara.
“Kalau ke Bali lagi, saya akan menggunakan baju dengan bahan Kain Tenun Endek Bali,” kata Menteri yang melaksanakan fungsi kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, hingga perlindungan sosial ini di pameran IKM Bali Bangkit 2021.
Didampingi Gubernur Koster dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat, Mensos RI Tri Rismaharini merasa kagum dalam pameran IKM Bali Bangkit ini, karena menampilkan hasil kerajinan asli produk lokal Bali, baik Kain Tenun, Perak, Ukiran Batu, Kayu dan lainnya yang mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster pada kesempatan tersebut menjelaskan Pameran IKM Bali Bangkit yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Bali merupakan program inovasi dengan tujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali selama masa pandemi Covid-19.
”Disisi lain, Kami menyelenggarakan Pameran IKM Bali Bangkit ini sebagai upaya untuk membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali,” paparnya.
Koster menambahkan, upaya ini untuk mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, khususnya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal, sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.
Sebelum mengakhiri kunjungan di Pameran IKM Bali Bangkit, Mensos Tri Rismaharini merasa terharu dan bangga terhadap pemuda asal Banjar Bernasi, Desa Buduk, Badung, I Gede Agus Mertayasa yang menampilkan hasil kesenian lukisnya di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, meskipun ia menyandang disabilitas. Untuk memotivasi semangat I Gede Agus Mertayasa, Mensos RI berjanji akan mengajak pelukis pewayangan hingga pelukis publik figur ini pameran ke Jakarta. (Red)