iklan warmadewa iklan warmadewa stikom bali

Referensi Keris sebagai Purusa Perlu Didalami

d1
Ida Putu Ayu Sri Widnyani

DENPASAR-DiariBali

Kabar seorang perempuan di Gianyar yang menikah dengan keris setelah calon suaminya membatalkan pernikahan masih menjadi buah bibir yang hangat. Bandesa Agung/Ketua Majelis Desa Adat Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet telah merespons hal tersebut.

Ia mengusulkan agar tokoh-tokoh agama Hindu di daerah itu dapat membahas mengenai ritual pernikahan seorang wanita dengan keris. “Perlu dibahas oleh tokoh-tokoh agama, para sulinggih, dan pandita supaya mengeluarkan semacam ‘bhisama’, bagaimana statusnya dari segi agama,” kata Ida Pangelingsir di Denpasar, Rabu, lalu.

Menurut dia, ritual pernikahan seorang wanita Hindu Bali dengan keris biasanya dilakukan ketika seorang mempelai wanita yang hamil di luar nikah, namun calon suaminya meninggal ataupun pergi tanpa kabar.

Akademisi dari Universitas Ngurah Rai Ida Ayu Putu Sri Widnyani melontarkan hal senada. “Ada benarnya juga statement Bendesa Agung. Memang perlu dikaji ulang sebuah kepercayaan atau budaya yang dengan sangat terpaksa menikah dengan keris,” kata Sri Widnyani di Denpasar, Kamis (20/1).

“Di mana sebuah keputusan yang dibuat dan dilaksanakan oleh leluhur jaman dahulu untuk mengesahkan secara niskala sebuah perkawinan. Keris dilambangkan sebagai purusa untuk menyelesaikan persoalan yang sangat mendesak,” imbuhnya.

Sehingga, menurutnya, pernikahan seperti itu secara adat tergolong sah. Namun secara kedinasan, dalam hal administrasi kependudukan, status si perempuan perlu kepastian apakah; menikah, belum menikah, atau apa yang lain. “Jika menikah, nama suami siapa? Bagaimana dengan KK-nya? Akte perkawinan?,” tanya dia.

BACA JUGA:  Sat Pol PP Denpasar Tertibkan Gepeng di Traffic Light Simpang Tohpati

Berangkat dari persoalan tersebut, ia berharap pihak-pihak yang berkompeten (tokoh adat dan agama) pro aktif menggali referensi yang merujuk keris sebagai pengganti purusa dalam upacara pawiwahan di Bali. “Mungkin lebih tepatnya para pakar adat dan agama yang menjawab hal ini,” jelas dia.

Seperti diketahui, belum lama ini jagat maya dihebohkan dengan postingan seorang perempuan menikah dengan keris di Kabupaten Gianyar. Video singkat yang diunggah sendiri oleh yang bersangkutan menjadi viral. Ia beralasan calon mempelai laki-laki mendadak membatalkan rencana pernikahannya. TUM