Erick Thohir (ist)

Penerbangan Internasional di Bandara Ngurah Rai Segera Dibuka, Menteri BUMN Yakin Ekonomi Bali Segera Pulih

Bagikan

Jakarta-DiariBali

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi rencana pembukaan pembukaan penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Menurutnya, rencana tersebut bisa membuat ekonomi Bali pulih kembali.

Gubernur Bali Wayan Koster pun, lanjut Erick, meminta dukungan Kementerian BUMN untuk membantu Bali kembali bangkit.

“Dimana Bapak Gubernur mengharapkan ada dukungan penuh dari Kementerian BUMN. Saya rasa pasti dukung. Karena, memang sudah saatnya juga ekonomi Bali kembali. Dan, kita akan menyiapkan bagaimana pelayanan di airport, nah ini yang tadi kita lakukan,” ujar Erick, Rabu (6/10).

Ia pun meminta kesiapan dan kewaspadaan Bandara Internasional Ngurah Rai sebagai akses utama para wisatawan harus benar-benar terjaga dan ditingkatkan.

Hal ini agar dalam kondisi yang tidak ada jaminan penuh terproteksi ini, para turis dan juga masyarakat tetap menomorsatukan kedisiplinan dengan selalu menggunakan masker dan menjaga kesehatan.

“Kami akan memaksimalkan perusahaan BUMN yang terkait dengan pembukaan penerbangan internasional ini agar niat baik untuk membangkitkan bali berjalan maksimal. Misalnya, kesiapan dan kewaspadaan Angkasa Pura sebagai pengelola bandara, lalu penambahan akses penerbangan ke Bali melalui Garuda atau Citilink, serta menyiapkan fasilitas kesehatan di Bali yang melibatkan BUMN Holding rumah sakit dan juga farmasi,” lanjut Erick.

Sebagai informasi, Bandara Internasional Ngurah Rai akan dibuka untuk turis asing pada 14 Oktober 2021. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Panjaitan mengungkap penerbangan internasional dibuka selama memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

“Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada 14 September,” ujar Luhut dalam press conference virtual, Senin (4/10).

Luhut menegaskan kedatangan internasional harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, test, dan kesiapan satgas.

“Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri,” tambah Luhut.

Dia menambahkan beberapa negara yang dibuka adalah Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai dan New Zealand.