Jelang Galungan, PLN Imbau Pemasangan Penjor Diperhatikan Jarak dari Jaringan
“PLN imbau masyarakat Hindu agar saat pemasangan penjor Galungan dan Kuningan agar memperhatikan jarak dan tinggi penjor dari jaringan listrik agar tidak menimbulkan gangguan dan demi keselamatan dan kenyamanan dalam pelaksanaan Hari Suci Galungan”
DENPASAR-DiariBali
Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan tinggal beberapa hari lagi. Momen galungan selalu identik dengan pemasangan atribut penjor. Demi keselamatam bersama dalam perayaan Galungan, PLN mengimbau agar masyarakat memperhatikan pemasangan atau mengatur jarak penjor dengan tiang listrik bertegangan.
Demikian disampaikan Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya dalam acara temu media yang dilakukan secara rutin, belum lama ini di Renon, Denpasar.
Made Arya menegaskan imbauan pemasangan penjor, dalam rangka perayaan Galungan dan Kuningan agar diposisikan di tempat yang aman. Baik dari sisi tinggi dan letak, agar jangan bersentuhan dengan tiang listrik atau jaringan.
Selama ini, sambung Made Arya kasus gangguan yang ditimbulkan dari pemasangan penjor mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, perlu diingatkan dan diimbau untuk meminimalisir gangguan listrik saat perayaan hari raya Galungan nanti.
“Gangguan, dari tahun ke tahun menurun. Namun masyarakat perlu diedukasi terus menerus. Pada tahun 2020 tercatat 385 gangguan. Menurun pada tahun 2021 menjadi 259 kasus gangguan. Penurunannya hingga 48 persen,” rincinya.
Pihaknya berharap agar masyarakat tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan. Karenanya, pihaknya tak henti-hentinya selalu mengedukasi dan mengingatkan kepada masyarakat.
“Memasuki musim pancaroba, terkait pohon, ketika ada pohon berpotensi menyebabkan gangguan agar segera dilaporkan sebelum menimbulkan gangguan. Kami akan tindak lanjuti secara cepat,” imbaunya kembali mengingatkan.
Dalam kesempatan yang sama, I Nyoman Jendra selaku pejabat pengendali Kesehatan, Kesehatan, Keamanan Lingkungan (K3L) PLN UID Bali, menambahkan, dirinya memiliki tanggungjawab dalam Keselamatan Masyarakat Umum (KMU). Dimana keselamatan masyarakat umum perlu diperhatikan, karena listrik tidak bisa dibatalkan seperti alat komputer, karena ini berbahanya memiliki tegangan 20 ribu vol.
Untuk meminimalisir terjadinya gangguan dan keselamatan masyarakat, dirinya melibatkan berbagai pihak untuk berkomunikasi manakala terjadi gangguan di masyarakat, agar PLN segera dapat turun langsung ke lapangan.
“Upaya yang kami lakukan dengan melibatkan Babinkantibnas, Polres seluruh Bali, komunitas sepeda, komunitas bulu tangkis, menyelenggarakan webinar, untuk menjalin komunikasi sehingga informasi masuk cepat tertangani,” katanya.
Khusus penjor, lanjut Jendra, pemasangan penjor agar memperhatikan tinggi dan jarak yang perlu diperhatikan karena penting memperhatikan keselamatan (safety). Meski diatur pemasangannya tidak akan mengurangi makna dari penjor tersebut.
“Kecelakaan tahun ini tidak ada, namun potensi masih besar, jarak aman 2,5 meter antar objek 20 ribu volt. Dan kalau sudah diatur, tidak mengurangi makna penjor. Bali ajeg maka harus diperhatikan safetynya juga,” pungkasnya. (Tim)