Digital Currency Diharapkan Mampu Dorong Perekonomian Bali

Bank Indonesia menggelar Talkshow bertajuk "Digital Currency: Peluang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif"
Bagikan


DENPASAR, diaribali.com – Bank Indonesia menggelar Talkshow bertajuk “Digital Currency: Peluang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” menghadirkan tiga narasumber, meliputi Senior Research Associate IFG Progress Ibrahim Kholilul Rohman, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Ryan Rizaldy, dan CEO Tiga Token Bali Jimmi Saputra, Rabu (17/5/2023) di Denpasar.

Dalam laporannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan, ekonomi Bali pada kuartal I 2023 tumbuh 6,04 persen. Sedangkan sepanjang tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Bali menyentuh 4,84 persen. Angka itu naik signifikan, dibandingkan tahun 2020 dan 2021 yang mengalami kontraksi akibat pandemi.

“Tahun 2023 sampai dengan tanggal 14 Mei, jumlah wisman yang masuk ke Bali masih 1,8 juta orang. Kalaupun ini terus berlanjut sampai akhir tahun, proyeksi kami sekitar 4,8 juta wisman, masih di bawah tahun 2019 yang 6,25 juta orang,” ungkapnya.

Trisno menjabarkan, kedatangan wisatawan mancanegara per hari saat ini dikisaran 14.000 orang. Sedangkan wisatawan nusantara mengalami penurunan menjadi 11.600 per hari. “Kemenparekraf mengharapkan Bali menyumbang 4,5 juta wisman dari target Indonesia. Kita yakin lebih dari itu, 4,5 sampai 5 juta, proyeksi dari kita (Bank Indonesia,red),” terangnya.

Dikatakan, sejauh ini sudah 35 maskapai penerbangan internasional mendarat di Bali. Ke depan ia berkeyakinan, makin banyak maskapai asing melayani penerbangan ke Bali. “Sebenarnya Bali masih di bawah jumlah frekuensi dari sebelum pandemi Covid-19,” sebutnya.

Berbicara indikator perekonomian, Trisno membeberkan, dana pihak ketiga tumbuh 24 persen lebih, dan kredit mengalami pertumbuhan 1,92 persen. Angka pertumbuhan kredit di Bali tergolong kecil, jika dikomparasi dengan rata-rata nasional yang mencapai 10 persen.

“Jadi Bali masih terus didorong pertumbuhan kreditnya, karena dana pihak ketiganya 24 persen, kreditnya sekitar di bawah 2 persen, masih kecil sekali. Loan at risk yang horeka (hotel, restoran, kafe) sebesar 69 persen. Kita masih perlu waktu mungkin satu periode 2023, kami berharap 2024 sudah kembali kepada ontracknya lagi,” jelasnya.

Trisno berharap, digital currency (mata uang digital) mampu mendorong aktivitas perekonomian dan kepariwisataan Pulau Dewata. “Saya kira Bali prospek untuk mengembangkan digital currency. Ke depan perkembangan ekonomi Bali akan terus berlandaskan kepada konsep Ekonomi Kerthi Bali ini dengan mengembangkan ekonomi kreatif dan digital yang menjadi sektor unggulan. Ke depan digital currency diharapkan menjadi salah satu katalis dalam pengembangan sektor unggulan di Bali,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti di tempat yang sama mengakui, Bali menjadi salah satu sentra digitalisasi Tanah Air. Kecenderungan ini menjadi modal, dalam mengoptimalkan potensi ekonomi, industri kreatif dan kepariwisataan. Namun ia mengingatkan beberapa hal perlu dipersiapkan, ketika Indonesia, khususnya Bali menerapkan digital currency secara utuh. “Kalau kita bicara terkait dengan digitalisasi, itu bagaimana kesiapan kita untuk nanti, sekarang digital saja kita tidak melihat uangnya, tetapi kita masih melihat dalam dimensi yang sama,” ucapnya.

Mewakili Wakil Gubernur Bali yang berhalangan hadir, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Bali, I Wayan Serinah mengemukakan, digitalisasi telah tertuang dalam peta jalan perekonomian Bali. “Dengan digital ekonomi ini, maka digital currency menjadi sebuah yang harus dilakukan untuk mempercepat dan melipatgandakan manfaat,” ujarnya.

Bali yang masih bertumpu pada sektor pariwisata akan cepat berkembang dengan digital currency. Terkait transformasi digital, Pemerintah Provinsi Bali fokus pada peningkatan mutu sumber daya manusia dan penyediaan infrastruktur. Semua kesiapan harus menyentuh segala lini, termasuk di pemerintahan. “Harapan yang kita tuju bersama adalah kemajuan Bali. Sehingga dengan demikian, Bali akan menjadi lebih maju dan masyarakatnya akan lebih sejahtera,” pungkasnya. Zor