Tantangan Pendidikan di Abad 21

DENPASAR, Diari Bali
Pendidikan memegang peranan yang sangat vital dan strategis dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan. Perkembangan pendidikan di abad 21 dihadapkan tuntutan akan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas serta mampu berdaya saing. Salah satu cara yang ditempuh adalah meningkatkan mutu pendidikan.
Salah satu faktor penting dalam pendidikan adalah guru. Karena sebaik apapun kurikulum, selengkap apapun sarana prasarana mesti sumber belajar terpenuhi dan media pembelajaran lengkap jika gurunya tidak profesional, maka tidak berkualitas pula outputnya.
Guru yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang unggul, sulit diharapkan lebih-lebih disaat memasuki abad ke 21. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang P.SMP kota Denpasar, Drs. Anak Agung Gede Wiratama. M.Ag.,
“Abad ke 21 ini tentu sangat berbeda dengan abad sebelumnya, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat terutama dibidang informasi dan teknologi komunikasi (ITC) yang ditandai dengan robotic, mesin learning, bioteknologi, internet,” katanya, Selasa (4/5).
Guru sekarang harus merubah mindsetnya agar dapat berpikir kritis, kreatif dan berkolaborasi melalui komponen utama untuk mewujudkan siswa memiliki kecakapan dan keterampilan abad ke 21.
Tantangan pendidikan di abad 21 ini semakin berat. Hal ini meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru. Terutama untuk meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Kami berharap dijaman sekarang yang masih berperang melawan pandemi covid 19, peran guru dituntut untuk memiliki kecakapan abad ke 21. Yang dituntut generasi di abad ke 21 adalah kemampuan berpikir, kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi.” Jelas Wiratama.
Sambungnya, tiga komponen yang harus dimiliki guru yang pertama karakter yang terdiri dari iman, taqwa , jujur sopan santun dan rendah hati. Yang kedua karakter kinerja meliputi didalamnya pekerja keras, ulet, tangguh, tanggung jawab, disiplin, gigih dan tidak mudah menyerah.
Ketiga literasi, guru harus melek dalam berbagai bidang setidaknya mampu menguasai literasi dasar seperti literasi finansial, digital, saind, kewarganegaraan dan kebudayaaan.
Karakter guru menjadi tuntunan dan panutan moralitas sekaligus keteladanan bagi peserta didiknya. Karakter kinerja akan menunjang sikap aktivitas berkegiatan yang dilakukan baik ketika di dalam kelas maupun diluar kelas.
“Dengan kompetensi yang dimiliki guru diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk menjadikan generasi yang siap untuk mengadapi perubahan jaman, ujarnya.
Selain itu, guru harus memiliki ciri ciri profesional yaitu memiliki gagasan yang holistik, memiliki daya ramal kedepan, memiliki kecerdasan yang kreatif serta inovatif. Begitu pula kemampuan bermasyarakat, menguasai ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK), jiwa kewirausahaan, Ahlak yang baik, keteladanan, bekerja secara efesien dan efektif, serta bahasa asing patut dikuasai.
“Semoga pendidikan di kota Denpasar bisa berkembang dan maju dengan pesat sesuai tuntutan abad 21 dengan kemampuan berpikir kreatif dan bertindak inovatif menjalani kehidupan dalam era globalisasi.
,” harapnya. Red