
Penelitian PKB Tahun 2021 oleh WaRC, Ini yang Harus Dievaluasi

“Warmadewa Reasech Centre (WaRC)
merilis penelitian Pesta Kesenian Bali XLIII yang berlangsung secara virtual.
Hasil survey menunjukkan secara umum pelaksanaan PKB daring dan luring mendapat apresiasi positif dari seniman, penonton, peserta pameran industri kecil menengah (IKM)”
DENPASAR,DiariBali
Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 berlangsung sebulan penuh mulai 12 Juni hingga 10 Juli 2021. Meski dominan digelar secara daring (virtual) karena pandemi Covid19, namun Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim tingkat kepuasan masyarakat mencapai 94,91 persen. Hal itu ia katakana saat menutup PKB Sabtu (10/7) lalu.
Pernyataan gubernur yang juga Pimpinan PDIP Bali itu dikuatkan oleh hasil penelitian yang dirilis Warmadewa Reasech Centre (WaRC). Lembaga penelitian milik Universitas Warmadewa (Unwar) tersebut, melakukan survey selama tiga dari empat minggu pagelaran PKB 2021.
Tim peneliti WaRC, Nyoman Gede Maha Putra menjelaskan, survey yang ia lakukan melibatkan 1.518 responden. “Hasil survey menunjukkan secara umum pelaksanaan PKB daring dan luring mendapat apresiasi positif dari seniman, penonton, peserta pameran industri kecil menengah (IKM) serta pembeli produk pameran,” jelas Maha Putra, Rabu (14/7), di Denpasar.
Pemilik sapaan karib Mang De ini menambahkan, masyarakat sudah bisa menerima bahwa sebagian pertunjukan memang harus dilakukan secara online. Meski demikian, pertunjukan di arena Taman Budaya Bali dengan kehadiran penonton secara langsung masih didambakan oleh masyarakat.
Pementasan dalam dua model; daring dan luring berpengaruh pada pengalaman yang dirasakan, baik oleh seniman mau pun penonton. Sebagian seniman merasa kurang nyaman melaksanakan pentas tanpa kehadiran penonton. Demikian sebaliknya, penonton merasa kurang puas karena ada kualitas yang tidak bisa digantikan oleh pementasan daring.
Terkait tema PKB ”Purna Jiwa; Prananing Wana Kerthi” Mang De mengungkapkan, seniman yang yang tampil secara daring menilai sangat baik. “Proporsinya mencapai 52,54 persen. Jika ditambahkan dengan yang mengatakan tema PKB ‘baik’ sebesar 42,37 persen, maka tingkat kepuasan seniman terhadap tema PKB tahun ini mencapai 94,91 persen,” ungkapnya sembari mengatakan angka ini adalah proporsi yang sangat besar.
Mang De didampingi tim peneliti Ketut Darma dan Agung Prameswara mengakui, evaluasi yang dilaksanakan oleh timnya memiliki keterbatasan. Apalagi karakteristik metode survei yang dipilih tidak mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas, mengukur impact penyelenggaraan setelah PKB berlalu dan mengukur ketercapaian tujuan yang hendak dicapai.
Paling tidak, lanjut dia, hasil survei ini bisa menjadi cermin bagi panitia agar mencari formula yang pas agar pelaksanaan PKB semakin baik kedepannya. Menurutnya, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih luas lagi terutama menyangkut ketercapaian tujuan penyelenggaraan PKB, tentunya dengan metode yang lebih beragam lagi.
Demikian pula respodennya harus diperluas lagi. Tidak hanya kalangan seniman dan penonton, namun termasuk pelaku bisnis pariwisata, serta masyarakat yang mungkin terimbas pelaksanaan kegiatan, baik langsung mau pun tidak langsung. (Tum)