Jaga Kesucian Umat Hindu di Era Modernisasi, PHDI Kecamatan Dawan, Klungkung Gelar Pelatihan Kepemangkuan

KLUNGKUNG, diaribali.com – Guna meningkatkan wawasan dan agem-ageman sesuai sastra dan deresta Bali pada era modernisasi saat ini, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung menggelar pelatihan kepemangkuan, bertempat di Wantilan Pura Goa Lawah, Selasa (26/4/2022).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PHDI Kabupaten Klungkung I Putu Suarta, SH., MM, Kepala Kantor Kementrian Agama Klungkung diwakili Kasi Ura Hindu, Drs. I Wayan Ratnata, M.Pd, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Klungkung Dewa Made Tirta, S.Pd, M.Pd, Camat Dawan diwakili oleh Kasi Sosial Budaya I Made Karya, Jro Bendesa Pura Goa Lawah I Putu Juliadi, serta sejumlah 40 Jro Mangku kahyangan tiga pengayah desa adat se-Kecamatan Dawan, Klungkung.
Dalam kegiatan ini diharapkan seluruh peserta bisa memetik hasil yang akan dipaparkan oleh narasumber sehingga sesuai tema yang diangkat ‘Meningkatkan Wawasan dan Agem-ageman Sesuai Sastra dan Deresta Bali di Era Modernisasi’ bisa tercapai. Demikian disampaikan ketua PHDI Klungkung I Putu Suarta, SH., MM, saat memberikan sambutan.
Suarta mengatakan, untuk para pemangku yang sudah meraga suci hendaknya tidak lagi berbaur dalam gemerlap duniawi. “Jro Mangku harus tau diri dengan status Jro Mangku, jangan ke kafe, jangan berbuat asusila, jaga kesucian status jro mangku tersebut agar ‘image’ agama hindu itu bagus.” ujarnya.
Tak hanya itu, Suarta juga menekankan pada Jro Mangku peserta untuk memegang teguh ajaran tri kaya parisudha, serta bisa menerapkan ajaran-ajaran tersebut guna menciptakan citra diri sebagai seorang pemangku yang suci lahir maupun batin.
Dirinya berharap, Jro Mangku se-Kecamatan Dawan mengetahui dan mengerti susila dan ketatwan sebagai Jro Mangku dalam kehidupan di era modern seperti sekarang ini.

Kepala Kantor Kementrian Agama Klungkung yang diwakili oleh kasi Ura hindu, Drs. I Wayan Ratnata, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada panitia karena telah mengeksekusi dana yang diberikan menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat seperti ini, Ia juga menyampaikan program – program Kemenag seperti bantuan pakaian pemangku, senjata dewata mawasanga, rehab pura, dipersilahkan mengajukan bantuan ke Kemenag Kabupaten Klungkung.
Narasumber pertama yakni Ketua MDA Klungkung, Dewa Made Tirta, S.Pd, M.Pd dengan tema susila bagi pemangku, mengajak para pemangku untuk meningkatkan wawasan kepemangkuan dengan selalu berbuat sesuai ajaran susila sesuai lokal dresta di Bali.
“Dari segi pakaian hendaknya Jro Mangku berpakaian sopan, berprilaku yang baik, jangan ada sampai Jro Mangku pergi ke kafe remang apalagi tempat prostistusi, Jro Mangku harus patuh dengan sesana kepemangkuan, harus tabah dalam melaksanakan tugas pemangku walaupun ‘hujan badai’ tetap tabah, harus sabar dari berbagai gangguan dan halangan dalam melaksanakan tugas sebagai pemangku.” paparnya.
Dewa Tirta menambahkan, dalam melaksakan tugas kepemangkuan juga harus iklas dan tidak semata-mata melihat besaran nilai sesari ataupun pamrih yang lainnya.
“Jro Mangku harus adil dan tidak boleh memilih-milih dalam muput, Jro Mangku harus cinta dengan pekerjaanya tanpa keterpaksaan, harus sayang dengan smua masyarakat, harus kasih dengan smua masyarakat, ramah senyum menyapa masyarakat (krama pemedek),” tegasnya.

Sementara itu, Narasumber kedua Ida Pandita Mpu Jaya Dhaksa Samyoga menekankan untuk memegang teguh ajaran leluhur yang menjadi warisan di Bali sejak dahulu.
“Boleh melirik budaya luar namun jangan memakainya jika tidak sesui dengan dresta lokal Bali” kata Ida Pandita. Dalam penyampaian materi, Ida Pandita lebih banyak memaparkan tentang bebantenan dan sarana upacara lainnya serta ketatwan Jro Mangku. (rl/van)