Hari Saraswati, SMP PGRI 5 Denpasar Gelar Upacara Sisya Upanayana
“Serangkaian hari suci Saraswati SMP PGRI 5 Denpasar gelar Sisya Upanayana sebagai proses penyucian diri dalam menuntut ilmu pengetahuan meskipun dalam proses daring”.
DENPASAR-DiariBali
SMP PGRI 5 Denpasar (Spegrima) yang memiliki visi unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa melaksanakan hari raya Saraswati dirangkai upacara Sisya Upanayana yang bertempat di sekolah setempat di jl. Gunung Agung, Gg. Indus No. 8 Pemecutan Kaja, Sabtu ( 28/8/2021).
Berbeda dari sebelumnya pelaksanaan perayaan hari Saraswati kali ini hanya melibatkan satu siswa putra dan satu siswa putri, staf pimpinan sekolah, guru dan pegawai yang dipuput oleh Ida Peranda dari geria Taman Sari Monang- Maning Denpasar.
Kepala SMP PGRI 5 Denpasar I Made Radita Berata,S.Pd menjelaskan bahwa pelaksanaan Sisya Upanayana adalah sebagai masa perkenalan peserta didik (siswa) baru di lingkungan sekolah yang dilakukan secara spiritual melalui pendekatan ritual maupun perkenalan yang bersifat fisikal. Tujuan utamanya untuk penyucian peserta didik baru dalam memasuki masa penuntut ilmu atau Brahmacari asrama.
Menurutnya, dalam pelaksanaannya ditekankan tentang proses penanaman dan pengenalan karakteristik kehidupan belajar, baik secara spiritual, psikologis, dan akademik. Dengan pikiran tajam siswa akan mampu lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan meskipun siswa belajarnya melalui daring.
“Melalui pelaksanaan Sisya Upanayana diharapkan peserta didik dapat memiliki kecerdasan dan ketajaman intelektual, sosial, spiritual dan kecerdasan emosional sehingga menjadi tauladan serta mampu menyerap ilmu pengetahuan ditengah perkembangan teknologi kendati dilaksanakan secara simbolis,” jelasnya
Lanjut pimpinan asal Baturiti, upacara ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya tepatnya pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS) berakhir . Mengingat situasi pandemi saat ini, upacara dilaksanakan bertepatan hari Saraswati yang dipercaya umat hindu sebagai turunnya sumber ilmu pengetahuan.
Selain itu, Spegrima melaksanakan pawintenan Saraswati bagi staf pimpinan, para guru, pegawai untuk menyucikan diri secara lahir bathin serta memohon tuntun
bimbingan Sang Hyang Aji Saraswati sebagai dewaning pangeweruh.
Baginya, di tengah pandemi ini yang terpenting adalah mengutamakan protokol kesehatan secara ketat, kendatipun dilaksanakan “ngubeng” srada bhakti harus tetap ditingkatkan yang didasari dengan penuh rasa syukur dan tulus iklas. Hal tersebut dipercaya dari pikiran yang bersih terdapat jiwa yang sehat.
”Semoga kita semua dianugrahkan ilmu pengetahuan agar kembali jagat Bali seperti sediakala, pendidikan berjalan normal, kehidupan menjadi lebih baik,”pintanya.
Sejauh ini, proses belajar mengajar secara daring di Spegrima tidak terjadi kendala apapun. Semua stakeholder berperan aktif dalam mempersiapkan dari sarana penunjang dan keperluan lainnya bagi siswa yang keterbatasan jaringan dan handphone.
“Menyongsong pembelajaran tatap muka, kami selalu siap mulai dari alat prokes, media pembelajaran, serta penunjang lainnya sudah disiapkan sebelumnya. Orang tua tidak perlu khawatir menitipkan putra- putrinya menuntut ilmu di Spegrima,”pungkasnya. (Get)